-3-

1.7K 270 32
                                    

Jennie duduk dengan canggung didalam ruangan Dokter Hani bersama Dokter Hani yang tersenyum tipis kearah Jennie"Kalo bisa saya tahu,kamu siapanya Rose?"tanya Dokter Hani

"Saya tante nya"sahut Jennie

"Akhirnya ada yang bisa menjaga Rose. Selama ini dia kerumah sakit bersama pembantu yang bekerja dirumahnya"

"Selama ini Rose sakit apa Dok?"

"Dari lahir jantungnya bermasalah. Jantungnya lemah dan fisiknya juga lemah. Dia gampang jatuh sakit"jelas Dokter Hani

"A-apa tidak ada cara untuk dia sembuh?"tanya Jennie dengan mata berkaca kaca

"Dia membutuhkan pendonor jantung. Tapi sekarang dia tidak punya uang untuk biaya pengobatannya dan pihak rumah sakit juga belum menemukan jantung yang cocok untuknya"

Jennie menghapus air matanya yang tiba tiba keluar itu dengan kasar"Lakukan apa aja Dok,saya akan menanggung semua biayanya. Tolong selamatkan nyawa dia"pintanya

"Kami akan coba yang terbaik. Sekarang kondisi Rose juga udah stabil tapi dia harus dirawat dirumah sakit untuk beberapa hari"

"Baiklah Dok. Tolong pindahkan dia keruangan VVIP. Saya akan membayar biayanya"ujar Jennie dibalas anggukan oleh Dokter Hani.










Jennie menggenggam tangan dingin Rose yang masih belum sadarkan diri. Dia menatap monitor detak jantung Rose yang kelihatan lemah itu. Sejujurnya,Rose mengingatkannya kepada Sean makanya dia sudah mula menyayangi Rose bahkan dia berniat untuk mengadopsi Rose.

Jennie menyambar ponsel yang ada disaku jasnya itu dan menghubungi seseorang"Seul,lo bisa kerumah sakit sekarang? Gue mau minta tolong sama elo"setelah menerima balasan dari orang itu,panggilan akhirnya dimatikan secara sepihak.

30 menit berlalu,orang yang ditunggu sama Jennie akhirnya tiba"Jadi,ada apa ?"tanya Seulgi,sahabat Jennie"Dan siapa anak ini?"

"Gue mau mengadopsi anak ini,tapi dia masih mempunyai keluarga"sahut Jennie

Seulgi mengernyit bingung"Lo harus meminta izin dari keluarganya duluan si"

"Mama nya udah meninggal dan dia tinggal sama Papa nya yang sama sekali tidak mempedulikan dia. Papa nya juga sering memukul dia dan gue harap lo bisa bantuin gue"

Seulgi mengangguk faham. Dia akan membantu Jennie karna dia memang bekerja sebagai seorang pengacara"Tapi kenapa anak ini yang elo mau? Bukannya masih banyak anak di panti asuhan? Lagian di panti asuhan juga ada bayi yang bisa elo adopsi"

Jennie menatap Rose dan tersenyum lembut"Gue bisa merasakan keberadaan Sean bersama Rose"

Seulgi ikut menatap Rose"Pipi nya memang seperti pipi Sean"

"Namanya Rose,Kim Rose. Papa nya orang Korea dan Mama nya orang Indonesia"jelas Jennie

"Kim Rose? Namanya singkat banget"komentar Seulgi

"Makanya gue mau mengganti marga dia menjadi marga gue. Park Rosie Ruby"

"Lah,marga elo Han bukan?"

Jennie mendelik sebal kearah sahabatnya itu"Marga gue sudah menjadi Park setelah gue nikah sama Sean!"

Seulgi terkekeh"Iya deh iya. Sensi banget si"

"Eungh"pandangan keduanya langsung tertuju kearah Rose yang perlahan lahan membuka matanya

"Rose"panggil Jennie

Rose mengerjapkan matanya dan beralih menatap Jennie"Tante"gumamnya pelan

"Kamu tidak apa apa?"tanya Jennie

"Aku tidak apa apa kok"sahut Rose beralih menatap Seulgi"Tante siapa?"bingungnya.

"Ini tante Seulgi,dia teman tante"ujar Jennie

Rose menatap Seulgi yang tersenyum kepadanya"Tante imut seperti beruang. Rose suka beruang!"ujar Rose polos

Jennie cemberut. Hey,dia cemburu. Bisa bisanya calon anaknya itu memuji Seulgi dihadapannya"Tante Jennie imut juga kok. Rose suka pipi tante"ujar Rose membuatkan Jennie tersenyum

Jennie menggenggam tangan Rose"Rose mau tinggal sama tante?"

"Tinggal sama tante?"beo Rose"Tapi Rose sudah punya rumah"lanjutnya

"Apa selama ini kamu bahagia tinggal dirumah kamu?"tanya Jennie

Rose menggeleng"Papa selalu aja mukul Rose. Hanya bibi yang sayang sama Rose. Rose juga tidak punya kamar"

"Memangnya selama ini kamu tidur dimana?"tanya Seulgi iba

"Digudang. Biasanya lampu digudang itu mati terus Rose nangis deh soalnya Rose takut sama gelap"sahut Rose polos

Jennie mengelus pipi Rose"Rumah itu tempat kita merasai kehangatan bersama orang yang kita sayang. Tante sayang sama kamu makanya tante mau kamu tinggal sama tante. Tante mau menjadikan kamu anak tante. Kamu mau?"

"Anak tante?"tanya Rose"Jadi Rose bisa punya Mama?"lanjutnya

"Iya sayang. Tante akan berusaha bikin kamu bahagia. Tante sayang kamu. Apa kamu sayang sama tante?"

Rose mengangguk"Rose sayang tante. Tante sudah seperti sosok Mama untuk Rose"

"Jadi kamu mau tinggal sama tante?"tanya Jennie lagi

Rose terdiam namun tidak butuh waktu yang lama,dia mengangguk"Aku percaya kalo tante adalah sosok angel yang dikirim buat aku"

Jennie sama Seulgi tersenyum"Tante akan mengganti nama kamu menjadi Park Rosie Ruby. Apa kamu setuju?"

"Rose setuju! Rose suka nama itu"sahut Rose antuasis

Jennie bangkit dan membawa Rose kedalam pelukannya"Mulai sekarang,panggil tante Mommy. Mommy adalah Mommy nya Rosie"

Rose membalas pelukan Jennie tidak kalah eratnya"Mommy"panggilnya membuatkan hati Jennie menghangat. Seulgi hanya tersenyum haru ketika melihat pemandangan dihadapannya itu.





  Tekan
   👇

Don't Go,Rosie✅Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ