13. Agar Ada Gunanya

146 33 8
                                    

SEOKMIN MEMASUKI GEDUNG TBS tanpa mengalami hambatan sama sekali. Cukup menyebutkan namanya dan juga nama Lee Jihoon. Bahkan Seokmin juga sempat diarahkan harus melangkah ke sisi gedung mana agar bisa dengan cepat menemukan ruang siaran Jihoon pada hari ini. Begitu tiba di lantai lima belas pun, Seokmin kembali mengeluarkan jurus menyebutkan namanya dan juga nama Jihoon, langsung dituntun mendatangi ruang siaran Jihoon, kurang dari setengah jam sebelum siaran dimulai. Tepat waktu. Jihoon keluar dari ruang siaran dengan kondisi wajah yang sudah diolesi make-up lengkap. Sangat cantik. Seokmin mengakui ini. Fakta bahwa berita hubungannya dengan Jihoon sempat membuat heboh satu sekolah membuatnya terkesan. Ia merasa disanjung telah disejajarkan dengan sosok Lee Jihoon yang cantik dan cerdas.

Jihoon langsung memegang tangan Seokmin. Menuntunnya agar mau mengikutinya menuju lokasi lain yang dirasa lebih aman. Bukan masuk ke dalam ruangan, cukup ke sisi terujung gedung tepat menghadap dinding kaca. Menampilkan puluhan gedung pencakar langit lainnya.

Seokmin tak mau berbasa-basi. Selain ia harus berhati-hati dengan interaksi semacam ini, Seokmin juga tidak mau membebankan Jihoon dengan menciptakan lebih banyak rumor. Untuk itu, Seokmin segera mengeluarkan seluruh uang yang Mingyu titipkan kepadanya untuk diberikan kepada Jihoon. Sisa uang yang telah Chan kembalikan kemarin. "Kenapa kamu tidak memilih jalan yang paling mudah?"

Jalan yang paling mudah. Jihoon tertawa mendengarnya. Terdengar tanpa konteks, namun Jihoon tahun persis apa yang Seokmin maksudkan. Jihoon menerima uang yang Seokmin berikan tanpa merasa harus menghitung ulang berapa jumlahnya. Karena sebenarnya, kalaupun uang itu tidak diberikan, sama sekali bukan masalah. Ia bersedia membantu Mingyu untuk menutupi kasus perusahaannya hanya karena Lee Seokmin. "Ini adalah kesempatan yang tidak bisa kuabaikan. Kamu selalu menolak jika kuajak bertemu. Alasanmu banyak sekali, sampai aku lelah mengatakannya. Padahal kita sudah sangat lama tidak bertemu. Kamu masih ingat kapan terakhir kali?"

"Saat kamu mengunjungi ibuku, itu kurang dari dua bulan yang lalu. Jangan berlebihan." Seokmin menjawab tanpa berpikir. Menandakan bahwa kejadian itu masih terekam jelas dalam ingatannya. Betapa tidak? Saat itu ibu Seokmin mengalami penurunan kesadaran hingga separuhnya. Beruntung Jihoon tengah berkunjung. Seokmin sama sekali tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya kalau saja tidak ada Jihoon di sana. "Hanya untuk berjaga-jaga. Kamu pun sudah tidak boleh sembarangan bertemu dengan laki-laki. Dan siaranmu kulihat cukup padat. Beristirahat lah dengan baik. Tapi kalau kamu mau, bisa sesekali kunjungi ibuku. Tidak apa tanpa aku, seperti biasanya. Kurasa ibuku pun merindukanmu."

Jihoon menghela napas dengan jengah. Inilah alasan yang Jihoon maksudkan. Seokmin selalu mengatakan hal yang sama setiap kali ia minta bertemu. "Tapi aku bisa meluangkan waktuku kapan saja untuk bertemu denganmu." Setelahnya Jihoon tertawa. Entah bagian mana yang terdengar lucu. Mungkin fakta bahwa ia masih menaruh Seokmin di lokasi strategis dalam hatinya. "Sampai kapan kamu akan menjadi boneka Keluarga Kim?"

"Sampai aku bisa membayar seluruh hutang kedua orangtuaku."

Ucapan Seokmin membuat Jihoon mengerucutkan bibir. "Aku bisa membantumu."

"Tidak, Jihoon. Aku tidak mau berhutang untuk membayar hutang."

"Tidak ada hutang di antara kita."

Tetap saja Seokmin menggelengkan kepala. Lebih memilih cepat pergi dari sana daripada Jihoon mengatakan hal-hal mustahil lainnya. Namun, gadis yang juga bermarga Lee itu berhasil menahan kepergian Seokmin. Setidaknya untuk sejenak. Jihoon lagi-lagi memegang tangan Seokmin. "Kamu tahu kalau aku siap membantumu, kan?"

"Kamu sudah mengatakan hal yang sama ratusan kali."

Jihoon melepaskan tangan Seokmin. Tersenyum. Seokmin sama sekali belum berubah. Jera melibatkan orang lain, karena takut dengan kata hutang. Takut kejadian kedua orangtuanya juga menimpanya di masa depan. "Aku tahu cepat atau lambat kamu akan membutuhkan bantuanku. Jangan pernah ragu mengatakannya, karena kita sudah berteman belasan tahun. Aku tahu Lee Seokmin adalah orang yang baik."

BAMBOOZLE (✔️)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora