7. Drama Elina

1.2K 237 128
                                    

Arena mengangguk sebagai jawaban. "Satu lagi, bilangin ke semua orang yang sering gue babuin, mereka sekarang bebas gada lagi acara harus patuhi omongan gue." ucapnya.

Manda membelalak. "Lo gak lagi ngerencanain sesuatu kan?" tanyanya hati-hati.

"Gue lagi ngerencanain kehidupan sempurna untuk kedepannya." jawabnya santai.

"Bukan gitu maksud gue," sela Manda.

"Terus maksud lo apa?"

"Kenapa tiba-tiba lo jadi baik kayak gini? Apalagi sampe bebasin kita." jawabnya malu-malu.

"Karena sekarang gue dapat hidayah jadi orang baik." jawab Arena dengan jelas.

Manda tertawa kaku. "Bisa gitu ya." ujarnya canggung.

"Lo bilang tadi Elina di culik Marcus? Emnganya cowok itu satu sekolah sama kita?" tanya Arena penasaran.

"Harusnya sih dia udah lulus dari tahun kemarin tapi gak tau kenapa dia masih sekolah di sana mungkin orang karena tuanya pemilik sekolah."

"Orang tua nya kaya ya?"

"Iya lah! Pemlik Internasional Alexander gitu loh." jawab Manda terkekeh.

Arena terdiam mungkin itu hanya kebetulan nama sekolahnya hampir mirip dengan nama sekolah di kotanya dulu.

"Sekolah Alexander dimana?" tanyanya memastikan.

"Lumayan jauh sih tepatnya di pusat kota." jawab Manda lagi-lagi membuat Arena menerka kalau itu hanyalah kebetulan atau mungkin keadaan di dunia novel ini sama dengan keadaan dunia nyata.

"Lo yakin gak mau ke kantin atau mau gue beliin makanan?" tanya Manda memastikan.

"Gak usah lagian gue juga mau tidur lagi." jawab Arena kembali ke posisi semula.

"Ya udah deh gue pergi dulu ya." ucap Manda sebelum pergi dari sana.

Sedangkan di belahan kantin semua orang tengah ribut karena menyaksikan pertengkaran hebat antara Ethan dan Vernon. Mereka bingung siapa yang harus di dukung, keduanya sama-sama kuat.

"Kak udah berhenti malu di lihat orang!" ucap Darnel menahan Ethan supaya tidak terlalu bringas.

"Diem anjing jangan ganggu gue!" sentak Ethan kasar.

"Kalau ngaku jantan jangan maen belakang! Kek emak-emak lo! Jagain satu orang aja kagak becus!" ucap Vernon sinis.

"Tau apa lo soal keluarga gue?" jawab Ethan tak terima.

BRAK..

Vernon menendang meja sangat keras sampai meja itu terbalik, ia mengedarkan pandangannya mencari sesosok perempuan yang tengah mereka ributkan.

"Bos, Elina di bawa Marcus." ucap Mario dengan nafas terengah.

Semua orang saling lirik, benar juga dari tadi mereka tak melihat keberadaan Elina.

"What? Gimana bisa? Bukannya dari tadi Elina kumpulan osis?" ujar Vernon berkilat amarah.

"Siapa yang lo maksud?" tanya Vince.

"Elina, adik lo di bawa kabur oleh Marcus." jawab Valentino.

Ethan langsung terdiam seperti orang linglung. "Terus Aliva dimana?" tanyanya gusar.

"Yang hilang Elina bukan Aliva." ucap Valentino.

"GUE TANYA ALIVA DI MANA?" teriak Ethan menggebu.

"Lu gak usah nyolot juga!" seru Vernon terbawa marah.

"Cari Elina sekarang kalau sampai dia terluka lo bakalan habis di tangan gue!" ucap Ethan kepada Vernon.

"Lo yang bakal duluan nangis di depan gue." jawab Vernon ketus.

PRIKWhere stories live. Discover now