Chapter 17

1.4K 160 15
                                    

Seperti yang direncanakan semua bintang Konoha yang dianggap memiliki kemampuan yang menjanjikan dan terspesialisasi dikumpulkan di dalam hutan kematian. Sebelumnya Naruto sendiri juga sudah meminta Kakashi dan juga Ibiki untuk datang lebih awal daripada yang lainnya untuk membicarakan rencana yang telah disusunnya untuk menjatuhkan Orochimaru dan juga Danzo.

"Kakashi-san kau yang meminta kami datang ke sini?" Tanya salah jonin yang hadir dalam pertemuan ini. "Tidak" Jawab Kakashi lebih menunjuk Naruto disampingnya. "Dia yang meminta kalian berkumpul disini."

"Sekarang aku akan mengambil alih, namaku Naruto Uzumaki Komandan pasukan yang akan menjaga gerbang barat." Naruto memulai, menarik perhatian semua orang. "Untuk hari ini kita akan membahas tentang formasi dan penempatan kalian di dalam medan perang. Pada umumnya di desa Konoha memiliki bentuk empat orang dalam satu tim. Sehingga kita akan membagi seperti ini, empat orang membentuk satu tim; dua tim membentuk satu bagian; lima bagian membentuk satu satu pleton, kemudian dua pleton akan adalah satu kompi; dua kompi akan membentuk satu batalion, dua batalion membentuk satu resimen, dan dua resimen akan membentuk satu brigade, dan kemudian satuu brigade akan membentuk satu divisi. Dan aku, Naruto Uzumaki akan mengomandoi divisi 1."

Semua orang mengangguk setuju dengan pembagian tim oleh Naruto. "Seperti yang ku katakan satu tim terdiri dari empat orang, dalam satu tim ini akan terdiri dari; petarung jarak dekat atau ahli taijutsu, ahli ninjutsu, penguna genjutsu dan yang terakhir petarung jarak jauh."

"Mengapa kita harus merubah susunan tim Komandan muda? Bukankah satu tim itu telah dipilih dan disatukan oleh Hokage?" Tanya salah satu jonin yang berbakat dalam ninjutsu.

"Ini untuk memanfaatkan kemampuan terbaik yang kalian miliki dengan sempurna. Ahli Taijutsu dan penguna ninjutsu akan ditempatkan di posisi depan setiap tim, dibelakangnya akan diletakan penguna genjutsu yang bertujuan untuk mengelabui musuh dengan ilusi yang kalian miliki agar petarung jarak dekat dan ahli ninjutsu lebih mudah dalam bertarung. Kemudian diposisi paling belakang kita akan menempatkan petarung jarak jauh, mereka akan memberikan serangan-serangan mematikan dari jarak jauh untuk mengurangi pergerakan musuh dan juga mengurangi jumlah mereka." Jelas Naruto membuat semua orang merunggut mengerti.

"Sebagai pengujian satu ahli petarung jarak jauh maju ke sini." Sebagai tanggapan atas perintahnya salah satu pria yang mengenakan seragam khas jonin melangkah maju dan berdiri di depan Naruto. "Berapa jarak standar dari dari ledakan kertas peledak?"

"Sekitar delapan sampai sepuluh kaki." Jawabnya.

"Apa kau siap msmpertaruhkan nyawa rekanmu?"

"Hah?" Tanya pria itu bingung dengan pertanyaan Naruto. "Kau mendengarkanku dengan jelas, kuulangi lagi. Apa kau siap msmpertaruhkan nyawa rekanmu?"

"Siap." Jawab pria itu tanpa keraguan. "Bagus." puji Naruto. "Sekarang salah satu petarung jarak dekat yang siap memberikan nyawanya kepada pria ini silahkan maju."

"Saya siap." Sakit gai melangkah maju, memberikan senyuman cemerlangnya kepada petarung jarak jauh yang sebelumnya berbicara dengan Naruto. "Saya siap msmpertaruhkan nyawa saya di tangan pria muda ini, semangat kemudaan nya telah membuat saya terharu dan jika harus mati saya akan merasa terhormat mati sebagai kesatria desa."

Naruto berbalik kembali memandang pria yang lainnya. "Berapa jarak efektif yang diperlukan untuk Gai-sensei bergerak dengan bebas meski kau memberikan serangan dari jarak jauh?"

"Sekitar enam belas sampai dua puluh kaki dari pusat ledakan."

"Kau siap mengujinya?" Tanya Naruto yang dijawab dengan cepat oleh pria itu. Pria itu melompat kebelakang sekitar lima belas langkah dari Gay yang berjalan di lapangan kosong. Seperti yang dikataoannya pria itu melemparkan teg peledak sekitar delapan belas kaki dari Gay. Tag itu meledak, ledakannya cukup besar namun tidak sampai menyentuh Guys yang tidak bergeming ditempatnya sama sekali.

Naruto: Re Zero Maki Modoshi JikanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang