New School & Class - #1

74 11 0
                                    

     Haruto baru saja lulus dari Sekolah Menengah Pertama, Dia memasuki Sekolah dan juga Kelas baru. Saat ini Haruto tidak mempunyai teman di Sekolah barunya. Dia juga mempunyai loker baru di samping - samping ruangan kelas. Loker itu sangat rapih dan banyak.

     Kelas baru Haruto sedikit besar dan memiliki 3 AC ( Air Conditioner ). Setiap ruangan pasti tentu saja memiliki Jendela di samping meja murid - muridnya. Haruto ingin mencari teman, tetapi dia sangat pemalu dan pendiam. Sikap Haruto ini memang sedikit aneh, disaat siswa / siswi disana sedang bercanda dan tertawa, Dia hanya terdiam.

Sehingga...

"Nama lo siapa? Diem bae lo?" tanya seorang siswi yang merupakan teman satu kelasnya Haruto

"Haruto" jawabnya

"Oh salken ya, Gue boleh duduk disamping lo?" tanya lagi siswi itu

     Haruto bertanya - tanya siapa nama siswi itu dikepalanya. Dia ingin bertanya dan berteman dengan siswi itu tetapi.. Dia pendiam. Sehingga.. Dia hanya terdiam saja. Haruto bisa berteman dengan siapa saja tetapi dia tidak tahu apa yang harus dilakukan.

     Namun beberapa siswa / siswi disana malah menganggap yang berbeda. Mereka mengira Haruto adalah anak yang sombong dan polos. Mereka menganggap Haruto bisa menjadi buangan kelas. Haruto berakhir dengan dimaki - maki, dilemparkan sampah - sampah, dan lainnya.

     Tentu saja, Apa yang bisa Haruto lakukan? Dia terdiam karena tidak mungkin 1 orang melawan 11 orang. Dia juga tidak bisa meminta bantuan karena tidak ada yang dia kenal di Sekolah ini.


"Ruto!" ada yang memanggil ruto dengan nyaring

"Oh ada temennya nih? Oh Wonyoung ternyata" ucap mereka

     Sebelum Haruto, Wonyoung adalah korban dari perbuatan mereka. Kaki Wonyoung mengalami patah tulang beberapa tahun yang lalu. Akibat ulah mereka, Wonyoung harus berjalan menggunakan kursi roda selama beberapa tahun.

"Oh, Lo belom kapok ye? HAHAHAHA" tanya mereka

"Oh, Gue mah ga kapok ya, Tapi kalo gue liat lo mukul Haruto, Awas aja lo" jawab Wonyoung

Seketika itu, Haruto merasakan pukulan yang sangat keras dan sakit di perutnya.

"Cih? Gitu doang sakit? Cowo apa cewe?" sindir mereka

"Oh, Ga ngaca? Lu pikir lu siapa disini?" jawab Haruto

     Seketika itu Haruto mulai memukuli satu per-satu siswa yang sedari tadi mengganggu bahkan sampai memukul. Orang - orang yang ada disana sedikit kaget, Karena awalnya mereka kira Haruto hanya pendiam. Namun semua orang punya batas emosi bukan yang berbeda bukan?. Haruto mulai dingin kembali, Dia berbeda dari Haruto yang tadi memukuli orang yang mengganggu nya.

     Sekarang Haruto tidak berbicara apapun. Beberapa orang mulai membicarakan dia, Di Perpustakaan, Lorong Sekolah, bahkan di Kelas. Haruto tiba - tiba ramai di perbincangkan. Semua orang tiba - tiba menjauh, Entah apa yang mereka bicarakan tentang Haruto.

"Hm? Sama aja kaya Sekolah lama" Haruto berbicara dalam hati

Tanpa disadari pun..

"DUKKK?" Semua orang jelas kaget karena Haruto tiba - tiba terjatuh.

     Ternyata ada yang mengerjai Haruto dengan menaruh minyak di Lantai saat dia berjalan. Sehingga Haruto terjatuh, Tetapi ekspresi dia biasa saja. Dia sudah banyak mengalami hal ini disana. Dia sedikit sedih tapi dia tidak peduli tentang apa yang terjadi hari ini, Dia hanya bisa bersabar walaupun dia tahu itu hanya akan menjadi bom yang tertumpuk.

"Besok paling juga gini, Pengen loncat aja gue capek"

"Buang pikiran lo itu jauh - jauh" jawab seseorang secara misterius

"Lu siapa?" tanya Haruto

Tetapi.. Orang itu tiba tiba menghilang.

UnhappinessWhere stories live. Discover now