Divorced and Lying - #3

26 7 0
                                    

Diperjalanan menuju rumahnya, Haruto dicegat oleh sekumpulan orang. Haruto sedikit bingung, Tetapi muka orang - orang itu seperti tidak asing baginya. Mereka inigin bertanya kepada Haruto mengenai sesuatu.

"Nama lo Ha-.. Siapa ya? Harito? Huroto? Sopo sih?" tanya sekumpulan orang itu

"Oh, Ini orang yang tadi di sekolah kan? Duh boong aj lah" ucap Haruto dalam hati

Akhirnya Haruto berbohong tentang namanya, karena dia sudah tau bahwa akan terjadi sesuatu yang buruk jika dia mengaku Haruto adalah namanya. Dan mereka pergi begitu saja karena mereka kira bukan Haruto lah yang mereka cari. Haruto langsung buru buru ke rumahnya. Dia terlihat begitu lega ketika sudah sampai dirumah karena tidak ada yang bisa mengganggunya lagi.

Namun akhirnya.. Orang tua Haruto jadi untuk bercerai. Haruto harus memilih salah satu dari mereka. Tetapi..

"Kasih Ruto alasan kenapa kalian harus pisah? Hm?" tanya Ruto dengan nada yang marah dan tegas

Tentu saja kedua orang tuanya bingung bagaimana untuk menjelaskan situasi ini.

"Kamu kok tinggal disuruh milih susah? Banyak tanya!" tanya Ibunya dengan nada yang tinggi

Pertengkaran mereka berlanjut hingga akhirnya Haruto tidak memilih apapun. Sepertinya dia kecewa dengan kedua orang tuanya. Dia memikirkan itu semalaman sehingga akhirnya tertidur lelap. Tiba - tiba adeknya yang bernama Yeseo datang.

"Bang.. Udah tidur ya? Kok tidur dilantai? Capek ya hari ini?" tanya Yeseo dengan suara yang lembut dan kecil

Seketika itu Haruto terbangun,

"Kok kamu ada disini dek?" tanya Haruto dengan bingung

"Sori bang, aku ganggu ya?" tanya Yeseo dengan kasihan

Dan akhirnya Haruto mengajak Yeseo untuk tidur bersama di kasurnya. Kamar Haruto dan Yeseo sedikit jauh, Itulah alasannya mengapa Haruto membiarkan Yeseo untuk tidur di kamarnya hari ini. Haruto khawatir apabila Yeseo pergi keluar sendiri walaupun ini di rumah sendiri. Sepertinya Yeseo tahu bahwa Haruto sedang banyak pikiran.

"Bang, Kalo misalkan papa mama jadi cerai.. Abang ikut siapa?" tanya Yeseo secara tiba - tiba

Tentu saja Haruto tidak menjawab pertanyaan itu, Mereka harus cepat tidur agar besok bisa bangun pagi. Tetapi tetap saja Haruto tidak akan tertidur lagi. Dia sedang memikirkan bagaimana besok di Sekolah? Itu akan mempengaruhi harga dirinya dan Yeseo.

"Kasian kamu ya dek? Masih kecil terpaksa dewasa?... Maafin abang ya dek" ucap Haruto berbisik ditelinga Yeseo

Namun ternyata, Yeseo hanya berpura - pura untuk tidur. Dia ingin mengetahui apa yang sedang terjadi oleh kakaknya sehingga menyebabkan perubahan sikap yang drastis.

-------------

Keesokan harinya,

Seketika Haruto bangun, tubuhnya dipenuhi oleh luka yang masih mengeluarkan darah dan banyak luka lebam. Haruto kesakitan dan heran. Tapi Haruto tidak ingin membangunkan adiknya yang masih tertidur lelap. Haruto harus membersihkan luka itu sendiri.

"Dasar lu anak gila! Gatau diri!" teriakan itu jelas suara dari Ayah Haruto

"Gue salah apalagi?.. Aargh.." ucap suara hati Haruto

Haruto dimarahi karena tidur bersama adeknya. Dia juga dipukuli dengan 1 batang kayu yang besar ketika dia tidur dan itulah sebabnya mengapa banyak darah yang mengalir dan banyak luka lebam ditubuh Haruto. Luka itu terlihat sangat sakit dan mengerikan. Apakah Haruto bisa pergi ke Sekolah dengan luka itu?

Namun ternyata.. Yeseo terbangun akibat suara bentakan yang ditelantarkan untuk Haruto. Yeseo melihat kasur Haruto dan baju Haruto yang banyak darahnya. Yeseo kaget, Kenapa bisa tiba - tiba banyak darah seperti ini. Bukankah kemarin kamar ini sangat aman dan damai?

UnhappinessWhere stories live. Discover now