Chapter 36 : Beraninya Tidak Memercayai Pangeran Ini

390 68 1
                                    

Nona Qing melihat kegembiraan dalam roman wajah Su Xi-er dan menjadi semakin kesal. Tetapi ini adalah Istana Samping, jadi aku tidak boleh membiarkan amarahku terbakar sepenuhnya. Kakak Wu sudah memerintahkanku sebelum aku kemari agar menyerahkan catatan itu tanpa mencolok kepada Su Xi-er.

Sementara untuk isi catatannya, ia tidak melihatnya, maupun berani melihatnya.

Namun, setelah Su Xi-er menemukan catatannya, kegembiraan di wajahnya membuat Nona Qing sangat tidak nyaman!

"Nona Qing, terima kasih." Su Xi-er menggenggam catatan itu erat-erat di tangannya.

"Ingatlah apa yang pernah kau katakan padaku. Jangan mempunyai angan-angan tentang orang-orang yang tak seharusnya kau jalin koneksi." Suara Nona Qing sangat rendah dan membawa nada mengancam.

"Hamba tahu, mohon jangan cemas, Nona Qing."

Setelah Nona Qing menerima kepastian Su Xi-er, ia pun mengembuskan napas lega. "Itu masih bisa diterima." Ia pun berbalik dan berjalan ke depan.

Beberapa dayang istana menyaksikan adegan ini dan hanya bisa penasaran dalam hati mereka. Bagaimana Su Xi-er menyinggung Nona Qing? Menilai dari sikapnya barusan ini, seolah-olah Nona Qing akan mencekik Su Xi-er sampai mati.

***

Su Xi-er kembali ke kamarnya dengan catatan itu. Setelah ia menutup pintunya, ia langsung membuka catatan putih itu dan menemukan kata-kata besar tertulis dengan sapuan kuas yang kuat.

Kasim Zhang, Departemen Rumah Tangga Kekaisaran

Hm? Orang yang membawa Ruo Yuan pergi adalah Kasim Zhang? Departemen Rumah Tangga Kekaisaran mengatur penempatan dayang senior, dayang istana, dan kasim di istananya masing-masing, serta menangani berbagai macam barang. Apakah karena Ruo Yuan kuat? Itulah mengapa ia pergi ke Departemen Rumah Tangga Kekaisaran untuk bekerja pada Kasim Zhang dengan melakukan pekerjaan berat dan memindahkan barang?

Su Xi-er merasa agak lega. Akhirnya, ia menyalakan sebatang lilin dan membakar catatannya.

Setelah berbenah, ia berbaring di atas ranjang untuk beristirahat.

Tetap di sana hingga malam tiba, ia baru terbangun ketika Hong Li datang untuk memanggilnya makan malam. Setelah sedikit menyegarkan dirinya, ia membuka pintunya dan bersiap untuk pergi.

Namun, Su Xi-er sama sekali tidak menyangka kalau ia akan melihatnya tepat setelah ia membuka pintu. Pei Qian Hao! Bagaimana dengan Hong Li? Kemana perginya ia? Barusan saja, ia masih memanggilku untuk makan malam, tetapi tak ada lagi tanda-tanda dirinya sekarang.

"Hamba memberi hormat ...." Ia baru saja akan membungkuk ketika satu tangan besar menekan pundaknya dan mendorongnya masuk ke dalam kamar.

Segera setelah pintu kamarnya tertutup, tatapan Pei Qian Hao terlihat seakan ia mencoba melubanginya.

Mengapa ia menatapku seperti ini? Su Xi-er kebingungan saat ia memandanginya. Sewaktu ia melihat kalau pria itu tidak bicara sekian lama, ia memecah keheningannya, "Terima kasih banyak pada Pangeran Hao karena telah menyelidiki masalah Ruo Yuan. Karena ia berada di Departemen Rumah Tangga Kekaisaran, aku menduga kalau ia dipanggil ke sana oleh Kasim Zhang untuk bekerja."

Walaupun Pei Qian Hao terkekeh, nadanya tidak ramah. "Tidak perlu berterima kasih pada Pangeran ini. Kau menukarkannya dengan ciumanmu."

Atmosfernya langsung jadi canggung. Adegan penuh gairah semalam melanda benak Su Xi-er dalam sekejap.

"Aku penasaran, mengapa Anda datang kemari untuk mencari hamba hari ini, Pangeran Hao?" Ia tidak paham. Meskipun Ibu Suri menyebabkan kericuhan besar dengan amarahnya hanya demi Pangeran Hao, ia tetap memilih datang kemari dan menggangguku daripada pergi ke Istana Kedamaian Penuh Kasih untuk menemani Ibu Suri.

Consort of A Thousand Faces 1 [Terjemahan Indonesia]Where stories live. Discover now