Chapter 162 : Hidung Memar dan Wajah Bengkak

286 39 0
                                    

"Kita akan segera lihat siapakah yang akan memohon." Su Xi-er mundur dua langkah, dengan tenang memutar pergelangan tangannya untuk mengeluarkan beberapa bebatuan kecil yang disembunyikannya dengan lengan bajunya.

Meskipun tubuh ini tidak sebugar tubuhku sebelumnya, aku berhasil menguasai kemampuan dasarku. Tidak akan jadi masalah selama aku mampu mengendalikan titik-titik tekanan mereka.

Sebelum kedua pria tersebut mampu menyentuhnya, Su Xi-er mengibaskan pergelangan tangannya, menyerang mereka di lutut dengan dua bongkah batu.

"Argh!" Kedua pria tersebut berteriak dan keduanya jatuh berlutut.

Su Xi-er mengambil kesempatan untuk bergegas dan menendang mereka berdua di dada dengan cukup kekuatan, membuat mereka terpental lebih dari semeter.

Kedua pria itu lengah, dan di saat mereka menyadari apa yang terjadi, mereka sudah tergeletak kesakitan di tanah.

"Argh, Argh ...." Kedua pria itu mengerang dan tidak bisa bangun selama beberapa saat.

Su Xi-er puas akan pekerjaannya. Biarpun aku tidak mampu menendang seseorang sampai beberapa meter jauhnya seperti yang kulakukan di kehidupanku yang sebelumnya, ini masih bisa diterima.

Petugas Polisi Liu tidak menduga hal semacam ini. Walau Da Yan dan A-Song bukanlah petugas polisi atau petarung yang terampil, seharusnya mereka tidak lebih lemah dari seorang wanita. Aku tidak percaya, mereka dikalahkan sampai jatuh ke tanah bahkan sebelum mereka menyentuhnya.

Matanya menggelap. "Kau punya keterampilan dalam ilmu bela diri?"

Su Xi-er tertawa. "Aku hanya menggunakan sedikit tenaga dengan tendangan itu. Hanya saja, karena pria-pria ini tidak berguna makanya mereka jatuh ke tanah dengan mudahnya; mereka bahkan menangis sekarang."

Setelah itu, Su Xi-er berjalan dan menginjak kedua pria yang tetap terbaring di bawah. Suara lolongan mereka sangat 'merdu'!

"Kau ...." Petugas Polisi Liu sangat marah.

Aku sudah menjadi seorang petugas polisi begitu lama, tetapi ini pertama kalinya aku bertemu dengan wanita sekurang ajar ini. Dikatakan begitu, pengalaman luas Petugas Polisi Liu memungkinkannya tetap tenang, menggunakan sikap yang lebih tenang dan hati-hati.

"Kalau begitu, aku harus menunjukkan padamu kekuatanku yang sesungguhnya. Berhati-hatilah untuk tidak mengacaukannya." Setelah itu, Petugas Polisi Liu menarik sebilah belati berkilauan dari sarung tersembunyi di pinggangnya.

Su Xi-er jadi serius ketika ia melihat pisau tajam belati tersebut, nyaris tidak berhasil menghindari tepat waktu saat belatinya meluncur melewati wajahnya.

Petugas Polisi Liu bukan hanya kuat, tetapi juga mahir. Kalau tidak, ia tidak akan menjadi seorang pemimpin para petugas polisi.

Meskipun ia tidak membawa pisau yang lebih besar hari ini, belatinya juga tidak boleh dianggap remeh. Seharusnya mudah bagiku untuk menang karena wanita ini bertangan kosong.

Setiap gerakan yang dibuat oleh Petugas Polisi Liu tegas dan kuat, mengincar tempat-tempat fatal. Su Xi-er bisa mengetahuinya karena ia akrab dengan titik akupuntur tubuh, menyebabkannya jauh lebih berhati-hati lagi.

Setelah selusin adu pukulan di antara keduanya, Petugas Polisi Liu masih tidak dapat melukai Su Xi-er.

Ia tidak tahu kalau ini disebabkan tekniknya yang terlalu 'kasar', dan bahwa Su Xi-er telah mempelajari teknik 'lembut' di kehidupan lalunya. Alhasil, ia mampu menetralkan gerakannya dengan relatif mudah.

Consort of A Thousand Faces 1 [Terjemahan Indonesia]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant