4. Telat

694 67 11
                                    

"Thea alarm lo!"

Masih nggak ada gerakan.

"THEA MATIIN ALARM LO!"

Badan Thea masih nggak juga bergerak, alhasil Ukhti yang merasa terganggu karena alarm Thea yang pagi itu berbunyi nyaring, lantas bangun dan menggoyang badan si empu alarm.

"THEA HAECHAN SIARAN DI VLIVE! RAMBUTNYA BLACK HAIR!"

Manjur sekali, tubuh Thea yang tadinya masih berbungkus selimut kini sudah terduduk dengan rambut acak-acakan. Selimut berwarna merah muda tadi pun melayang entah kemana. Dia langsung ngecek hp untuk melihat si ayang Haechan yang katanya lagi siaran langsung di VLIVE.

Ketika mendapati nggak ada apa-apa di hp nya, dia langsung menatap Ukhti dengan wajah kusut. "Bohong ih!"

Ukhti mendelik kesal, "giliran Haechan aja cepet, alarm bunyi ratusan kali itu telinga budek. Coba lo cek, siapa aja yang nelpon lo berkali-kali dari tadi."

Thea nurut, dia buka hp nya lagi buat ngecek siapa aja yang udah nelpon dia dari tadi. "ANJ-

10 panggilan tak terjawab dari Mahen.
7 panggilan tak terjawab dari Ajun.
5 panggilan tak terjawab dari Lucas.
1 panggilan tak terjawab dari Dery.

Thea melirik jam yang terpampang jelas di hp nya, jam 07.15, dan 15 menit lagi mata kuliah pertama di mulai, "telat gue astaga!"

Thea baru aja mau bangun buat siap-siap ke kampus, dia tarik handuk yang digantung di balik pintu kamar, tiba-tiba hp nya bunyi dan itu telpon dari Dery.

"HALO DER, SUMPAH INI GUE KESIANGAN ANJIR! MANA BELUM MANDI PAKE BAJU TERUS BERANGKAT. KALIAN KOK NGGAK ADA YANG BANGUNIN GUE SIH!"

Thea ngomel-ngomel sambil jalan ke kamar mandi, ninggalin Ukhti yang udah kembali masuk ke dunia mimpi. Ukhti nggak ngampus pagi, soalnya dia anak malam.

"Lo kalo ngomong mending mikir dulu deh, cek itu hp udah ada berapa spam di grup, berapa banyak panggilan tak terjawab dari para pangeran, khususnya pangeran Reksa Dery Lasmana."

Thea lagi gosok gigi, disimpannya hp di tepian bak mandi, tenang nggak bakal jatuh kok. "Tapi panggilan dari lo cuma 1 Dery!"

"2 tambah yang ini," jawab Dery, terdengar suara banyak orang berarti kelas belum dimulai. "Cepetan datang njir kelas udah mulai penuh, sampe telat siap-siap jadi santapan dosen killer lo."

Thea tetap dengerin ocehan Dery walaupun dia lagi cuci muka, untuk hari ini kayaknya dia ngampus tanpa mandi. "Tenang, Bu Irene baik sama gue."

"Tai lo Bu Irene, hari ini makul Marketing Politik!"

Thea yang gosok-gosok mukanya make sabun, langsung teriak histeris karena matanya nggak sengaja kecolok jari, mana busa sabun nya sampe masuk lagi.

"Gue nggak tau lo bego atau gimana sampe lupa sama jadwal dan bisa kesiangan, tapi gue cuma mau ngasih tau suatu berita bahagia untuk lo Te," Thea ikutan diam waktu Dery berhenti ngomong, mana suara di telpon Dery juga hening. "Katanya yang ngajar bukan pak Tian dan itu sudah terbuktikan, karena dosen itu udah masuk ke kelas kita sekarang."

"Gue tutup telponnya, selamat tinggal Thea. Gue yakin lo sanggup, tapi hati-hati dijalan, jangan sampe ngebut."

"Dan juga, semoga berita bahagia yang gue sampaikan pagi ini menjadi motivasi buat lo biar semangat pergi ke kampus."

Telponnya udah dimatiin sama Dery, tanpa mikir lagi Thea cepat-cepat beresin acara cuci mukanya dan segera keluar dari kamar mandi. Dia hampir aja kepleset kalau aja nggak berpegangan ke dinding.

𝑺𝒊𝒂𝒏𝒊𝒅𝒂 [𝑳𝒆𝒆 𝑻𝒂𝒆𝒚𝒐𝒏𝒈]Where stories live. Discover now