21. Thea Galau

324 41 5
                                    

"Hati-hati keseleo sama typo!"

"Gue nggak papa dapetin luka, asal lo baik-baik aja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Gue nggak papa dapetin luka, asal lo baik-baik aja."
~ Dery.

▪️▪️▪️

Thea galau? Yapp, benar.

Lima puluh persen disebabkan karena ngeliat pak Tio yang lagi makan sama keluarga kecilnya. Lalu lima puluh persen sisanya karena nggak terima sama ending cerita wattpad yang dia baca tadi malam. Thea benci cerita sad ending!

Urusan pak Tio, kalo semisalnya pak Tio jawab jujur kalo dia lagi makan sama bunda Bella dan Aji mungkin rasa galau Thea nggak sebesar ini. Pertanyaan nya tuh, kenapa pak Tio ngga jujur aja?

Ck, kalo gini kan Thea jadi overthinking.

"Makan neng mie nya, bukan malah diaduk."

Thea melirik malas ke Dery, setelahnya dia tetap ngaduk-ngaduk mie yang udah dipesen.

 Sekarang mereka berlima, minus Ajun, Mahen dan Amiral, lagi nongkrong di kantin Mak Long. Sehabis UTS, Lucas ngajak nongkrong disini, ya udah gas aja. Teruntuk Mahen dan Ajun, mereka berdua lagi kumpul sama anak-anak IMKP, rapat dadakan. Lalu Amiral, dia diminta buat ngawas anggota Hima yang lagi bentuk panitian buat Diklat. Amiral datang sebagai SC.

Tadi sebenarnya mereka juga diajak, tapi ya males. Mungkin nanti aja kali, kalo udah deket acara.

"Gue liat liat kusut amat muka lo, ngapa dah?"

"Galau dia Cas," ledek Dery. Lirikan sinis langsung dia dapat dari Thea, tapi tetep nggak berhenti buat meledek. "Doi nya udah punya gandengan."

"Siapa dah?" Kali ini Bayu yang kepo, "Mahen?"

Dery menggeleng, baru aja mulutnya kebuka buat ngasi jawaban yang benar, udah keduluan di bekap sama Thea. "Ssstttt!"

Bayu dan Reno jadi curiga. Sementara Lucas, otaknya kali ini bisa diajak kerjasama, jadi nama orang yang curigai udah nempel di kepala. Pasti si bapak dosen yang katanya duda.

Tio Pandega, namanya.

"Agaknya gue tau," kata Reno.

Semuanya kini noleh ke dia, termasuk Thea yang udah lepasin tangannya dari mulut Dery. Bau kalo lama-lama.

"Apa?!"

"Idihh santai dulu dong, Te," Reno nyengir waktu Thea nanya begitu, nada bicaranya seolah-olah ngajak baku hantam. "Jangan bilang doi yang di bilang Reno, pak Tio?"

Mampus.

Tepat sasaran.

"Kok tau?!"

Nah Thea malah salah ngomong.

"Emm...maksud gue, kok bisa nebak pak Tio? Orang gue nggak deket sama dia."

Reno makin ketawa, muka Thea merah ketahuan kalo omongan Reno tadi udah nggak salah lagi. "Tragedi sekotak ultra milk di meja ini," kata Reno sambil nunjuk meja yang mereka sambangi, meja yang sama waktu pertama kali mereka makan di kantin Mak Long. "Ingat nggak?"

𝑺𝒊𝒂𝒏𝒊𝒅𝒂 [𝑳𝒆𝒆 𝑻𝒂𝒆𝒚𝒐𝒏𝒈]Where stories live. Discover now