Night 6

4.2K 563 75
                                    

----------------------------------------

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

----------------------------------------

Yibo berjalan mondar-mandir di dapur. Matanya terus melirik pada pintu yang kosong untuk kesekian kalinya.

"Xin'er, bawa Sean kemari. Sekarang." Ia memerintah cur pelayanannya. Siapa tahu Sean tidak tahu letak dapurnya. Itu mungkin saja.

Tak lama kemudian, Qiao Xin mengetuk pintu kamar Sean.

Dari dalam kamar Sean sudah bisa mencium aroma gadis itu yang mendekat sehingga ia segera membuka pintu ketika Qiao Xin mengetuknya.

"Luna, tuan sedang menunggu anda."

"Aku tahu. Tapi aku sedang bingung. Bisakah kau membantuku sedikit?"

Gadis kecil itu tersenyum lebar. "Dengan senang hati, Luna."

Sedikit lebih lama dari waktu yang seharusnya. Yibo jadi tidak tahan sehingga ia hendak menjemput Sean sendiri dari kamarnya.

Langkahnya belum lagi sampai di pintu, orang yang ditunggunya tiba.

"Tuan, Luna sudah datang," beritahu Qiao Xin.

Yibo tertegun memandangi Sean dari atas hingga bawah. Sementara yang ditatap tertunduk malu.

Rambut Sean dipotong lebih pendek, tapi tidak terlalu cepak sehingga rambut depan yang selalu menutupi keningnya sudah tidak ada lagi. Yibo mengamati bahwa rambut pendek itu membuat Sean terlihat lebih seksi dengan garis yang terlihat jelas membingkai wajahnya.

Ia memakai atasan jaket hoddie putih dengan jins biru pudar yang membungkus tungkai panjangnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ia memakai atasan jaket hoddie putih dengan jins biru pudar yang membungkus tungkai panjangnya. Yibo meringis pelan ketika melihat sandal kamar yang dipakai Sean. Seharusnya Yibo menyuruh Weilong membawakan sepatunya juga. Tapi detik berikutnya ia memutuskan lebih baik membelikan untuk Sean. Dan ia berencana untuk membeli apa pun yang diperlukan oleh Sean. Sebanyaknya.

"Apa ini pekerjaanmu?" tanya Yibo pada Qiao Xin tentang penampilan Sean malam ini.

"Luna tiba-tiba memintaku membantunya. Apa tuan menyukainya?"

"Terima kasih, Xin'er. Sangat bagus. Kau boleh pergi."

"Baik, tuan." Qiao Xin membungkuk hormat sebelum meninggalkan dapur.

THE LONGEST NIGHT ✓Where stories live. Discover now