48

8.9K 837 34
                                    

<Happy reading (≧▽≦)>

Jangan jadi sider ya!
_________

"Hallo?"

"Saya sudah menjalankan tugas dari anda nona, tapi yang di tabrak bukan gadis itu melainkan gadis yang lain menyelamatkan nya dan saya tak sempat rem nona"

"Memang itu yang gue mau, Lo tenang aja gue akan mengirimkan imbalan buat Lo"

"Terima kasih nona"

"Ingat, jangan sampai lo ketahuan atau nyawa lo bakal melayang"

"Memang nyawa bisa melayang nona?"

"Bisa! Sembunyikan mobil yang lo pake buat nabrak dia di tempat yang udah gue suruh"

"Baik nona"ucap lelaki itu sebelum mematikan telpon. Selesai menabrak gadis itu, dia membawa ngebut mobilnya menjauh.
_________

Di koridor rumah sakit ketiga gadis tengah menangis tersedu sedu, memandang ruangan di rumah sakit di mana satu temannya sedang di rawat sehabis di tabrak oleh mobil tadi.

"Hiks, hiks"

"Hiks!"

"Hiks hiks, plis Jan mati hiks"tangis Moa pilu.

Tika menyeka air mata yang keluar dari matanya secara spontan.

"Hiksrot!"

"HIKS!"

"Berisik! Aghata gak bakal kenapa kenapa kalian gausah nangis gitu mirip Lauranjing tau gak sih?!"sentak aurbee kesal menatap Moa dan Tika yang menangis kian semakin keras.

Tadi, aghata berlari kencang. Mendorong aurbee hingga dia tersungkur dan jatuh ke aspal sedangkan aghata di tabrak oleh mobil tadi menggantikan aurbee. Tika dan Moa menjerit histeris di tempat, untungnya ada banyak orang yang mau menolong mereka dan membawa ke rumah sakit.

"Kita harus gimana hiks?"tanya Tika meraup wajahnya frustasi.

"Telfon ayahnya aghata"jawab aurbee santai, tak di pungkiri hati nya juga gelisah. Mengapa seperti ini? Aghata yang mendorong aurbee dari mobil mirip dengan alasan kematian aurbee juga. Bedanya, aghata yang ketabrak bukan dia tapi aurbee seneng sih bukan dia. Sebut saja jahat, apalah daya hati nya yang memang begitu. Tapi...aurbee juga cemas akan keadaan aghata dia khawatir di mati kan? Semoga saja tidak, tega sekali mobil itu menabraknya.

"Gue gak punya no nya tolol!"

"Nyokap sama bokap gue lagi ke Bandung ada kerjaan di sana, gimana dong?"Moa mengacak rambutnya asal.

"Sama"Tika memejamkan matanya menyenderkan punggungnya pada kursi rumah sakit. "Bokap sama nyokap gue lagi pulkam ke rumah nenek"

Aurbee menghela nafas. "Gue telfon mamah gue aja biar dia yang urus lo telfon temen yang lain ka"aurbee menepuk pundak Tika sebelum melangkah menjauh.

"Hallo? Ada apa sayang?"tanya mamah mei ketika menjawab telfon dari aurbee.

"Mah, aghata di rumah sakit. Aurbee gak tau mau gimana, aurbee gak punya nomor dari ayah aghata, mamah bisa ke sini gak?"

"Apa? Gimana bis-"

"Mama kesini aja dulu, nanti aurbee jelasin"

"Oke! Kamu tunggu di situ mama kesana sekarang"

"Iya"

Pip!

Aurbee mematikan telfon itu, sebelum menyimpan ponselnya. Ia menghela nafas kasar sebelum kembali duduk di sebelah moa yang masih menatap lurus ke depan dengan sendu.

Aurbee' Figuran Novel [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang