✿drug✿

301 64 6
                                    

"Seo Haechan? " Seorang staff wanita memanggil sebuah nama yang berada di lembaran daftar, ini waktunya Haechan untuk tampil setelah seseorang yang masih di dalam selesai bernyanyi di depan juri.

Staff itu menengok kepalanya kesana kemari, mencari seseorang yang berasa di pangil.

"Seo Haechan? Tidak ada? " Tanya staff itu kembali dan mendapat celengan dari yang lain.

"Seo Haechan bukankah yang cacat itu? Dia sudah pulang Noona, dia tidak mampu meyaingi kami" Ucap seorang remaja bertubuh tinggi dengan bangganya.

Staff itu menghela nafas lalu membaca kembali daftar nama untuk melihat siapakah nama di bawah Haechan "kalau begitu Lee Yira, silahkan bersiap siap nan-"

"Saya Seo Haechan!! " Ucapan staff itu terpotong ketika Haechan datang dengan di gendong Johnny di punggungnya dan tangan yang memegang tongkatnya. Johnny yang menggendong Haechan berlari mendekati staff wanita itu hingga mereka menjadi pusat perhatian staff staff lain di gedung agensi.

"Hei, namamu sudah lewat! Pulanglah! " Ucap remaja bertubuh tinggi tadi tidak suka jika Haechan mengikuti audisi ini.

"Bagaimana kau bisa ikut audisi, sendangkan berjalan saja tidak mampu" Kekehan terdengar di akhir kalimat gadis yang duduk dengan anggunya.

"Maaf, tadi saya sudah memanggil nama anda tapi anda tidak datang jadi terpaksa anda harus tereliminasi" Ucap staff itu dengan lembut takut menyakiti hati Haechan.

"Aku mohon, berikan aku kesempatan" Haechan memohon pada staff itu, ia tidak mau mengecewakan Giselle dan Ayahnya yang tlah memperjuangkannya dirinya hingga ia bisa sampai di sini.

"Iya, tolong berikan anak saya kesempatan" Johnny ikut memohon, sakit melihat anaknya dijadikan bullyan, ia ingin dunia tau anaknya tidak pantas di perlakuan seperti itu. Haechan adalah anak kuat dan hebat.

"Noona, bukankah peraturan audisi ini adalah ketika nama kita di pangil dalam hitungan 3x barulah kita bisa di eliminasi? Tapi saya dengar Noona memanggil namanya baru 2x, jadi dia belum bisa di eliminasi" Haechan membalikkan tubuhnya menatap arah sumber suara itu yang berasal dari seorang remaja berwajah bule yang berdiri di belakangnya remaja itu juga memberikan senyuman tipisnya pada Haechan.

Staff itu terlihat berfikir, benar juga

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Staff itu terlihat berfikir, benar juga. Ia salah karena terpengaruh kata kata kontestan lain.

"Baiklah, kontestan sebelumnya 3 menit lagi selesai jadi bersiap siaplah" Staff itu berjalan menuju ruangan tempat kontestan masuk dan keluar dari ruang audisi.

Haechan kembali menatap remaja bule itu "Trimakasih bantuannya" Haechan membungkuk kaku, remaja itu kembali tersenyum menepuk bahu Haechan.

MEET TO PARTWhere stories live. Discover now