✿moon✿

329 62 4
                                    

Langit mulai berubah warna menjadi jingga menandakan waktu senja tiba, angin semilir menghembus lembut menusuk kulit siapa pun yang menerpanya.

Giselle duduk di kursi taman rumah sakit seorang diri, menatap tumbuhan tumbuhan di depannya yang bergerak lembut mengikuti arah angin.

Sangat tenang, damai dan sepi itulah yang ia rasa. Giselle menatap kursi kosong di sampingnya, tempat yang biasanya Haechan duduki. Biasanya pada jam yang sama Haechan dan dirinya akan duduk di kursi taman menceritakan hal ramdon untuk sekedar mengusir jenuh dan bosan selama di rawat.

Rasa rindu kini menyelimuti tubuh Giselle. Ia ingin kembali pada saat mereka menghabiskan senja bersama, melupakan rasa sakit yang bersarang pada tubuh mereka di gantikan dengan canda tawa yang memenuhi hari mereka.

Giselle menghembus pelan, ia rindu tapi tidak bisa apa apa. Haechan juga butuh istirahat karena ia belum sepenuhnya pulih.

"Kau lihat audisi yang SL entertainment di tv tadi? " Giselle melirik sekilas pada dua gadis yang duduk dekatnya, ia menajamkan telinganya karena cukup tertarik pada topik mereka.

"Ya, aku lihat tadi"

"Kau lihat kontestan yang di peluk Bae Irene tadi? "

"Oh? Yang cacat itu? " Giselle cukup paham, siapa lagi kalau bukan Haechan.

"Iya, suaranya sangat bagus aku tidak bisa berkata-kata lagi. Kita harus vote dia, aku tidak mau tau pokoknya dia harus sampai pada babak final dan debut di SL entertainment"

Giselle ikut bahagia mendengarnya, lihat, banyak yang mencintainya walau ia tidak sempurna. Banyak yang menyayangi walau tidak mengenal.

"Giselle! " Giselle mendongakkan pandangannya agak terkejut ketika melihat sosok yang ia rindukan kini berada tepat di depannya.

"Haechan? " Mata Giselle berbinar menatap Haechan, seperti doanya terjabah yaitu menghadirkan sosok 'obat' untuknya.

Haechan duduk di samping gadis itu meletakkan tongkatnya di samping kursi yang ia duduki.

"Aku lolos, aku lolos ke babak selanjutnya. Bahkan Noona Irene memelukku tadi, Irene idolamu! " Haechan menjelaskan dengan mengebu gebu.

"Selamat Haecanie aku ikut bahagia"

"Oh iya, karena aku bisa seperti ini juga karenamu aku membawakanmu hadiah" Haechan merogoh saku celananya mengambil kalung yang mempunyai hiasan berbentuk bulan dan bintang.

"Wah bagus" Giselle tersenyum lebar dengan mata berbinar menatap kalung yang berada di tangan Haechan, bagaimana Haechan tau Giselle menyukai bulan?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Wah bagus" Giselle tersenyum lebar dengan mata berbinar menatap kalung yang berada di tangan Haechan, bagaimana Haechan tau Giselle menyukai bulan?

Haechan bergeser sedikit dari tempat duduknya lebih mendekatkan tubuhnya pada Giselle, Giselle yang mengerti memutar tubuhnya membelakangi Haechan. Haechan mengenakan kalung itu di leher cantik Giselle dengan hati hati.

MEET TO PARTWhere stories live. Discover now