Dru-Ness Moment #1

5.2K 607 87
                                    

Pada akhirnya, Nessa pun jadi korban serial Layangan Putus. Walau sudah berhenti tayang, ia masih saja merasa kesal manakala mengingat drama tersebut.

Awalnya Dru tak paham, tapi karena Nessa berulang-ulang mengucapkan dialog-dialognya dan senantiasa merasa kesal manakala selesai menonton, akhirnya Dru pun tahu apa yang tengah melanda istri tercintanya tersebut.

"Kenapa Cappadocia? Dari semua tempat di dunia ini, kenapa Cappadocia. Why?"

Terdengar Nessa kembali ngedumel sambil masak.

Dru yang tengah membaca buku di sofa di depan meja counter memutar bola mata dengan kesal. Duh, mulai lagi...

Percayalah, perempuan itu bahkan ingat seluruh dialog di Layangan Putus, lengkap.

"Aku belum selesai ngomong. Aku udah tahu semuanya, Mas. Semuanya. Aku tahu wangi parfum siapa yang selalu aku cium dari badan kamu setiap malem. Aku juga tahu anting yang kamu kasih ke aku itu, yang katanya hadian buat aku. Itu sebenarnya buat siapa. Aku tahu." Nessa kembali berujar gemas sembari memotong beberapa sayuran.

Dru menarik napas. Sabaaar, rutuknya dalam hati.

"Satu lagi, Jack Office aku juga udah tahu itu siapa. Mau tahu nggak ini, ini daftar list penumpang di pesawat kamu. Kamu nggak capek ya bohong terus? Aku aja yang dibohongin terus udah capek banget lho, Mas." Lagi-lagi perempuan itu ngedumel, masih sambil asyik uprek dengan bahan makanan di meja. Menatap suaminya pun tidak.

Dru meletakkan buku ke meja, lalu menopang pelipis dengan tangan. Menatap kelakuan istrinya dengan sabar.

"Ini tuh udah ada buktinya di depan kamu. Ini ya. Buktinya udah aku print capek-capek buat kamu."

Menarik napas, Dru memanggil lirih, "Ness ...."

Nessa mendongak. "Enggak-enggak, bentar. Kamu nggak denger. Bentar! Ini buktinya udah ada didepan kamu semuanya. Kamu masih bisa nyangkal? Ko bisa sih?"

"Nessa ...." Panggil Dru lagi.

"Oke-oke, fine. Kamu kerja keras buat aku sama Raya. Fine, thank you. Tapi yakin cuman buat aku sama Raya? Terus ini apa? Lydia Danira itu siapa, Mas? Namanya ada di mana-mana lho, ini. Kamu sampek transfer berkali-kali ke dia pake rekening yang aku sendiri nggak tahu lho kamu punya, Mas."

Dru memijit pelipisnya sendiri sambil kembali menarik napas. Sementara Nessa masih saja melanjutkan dialog di serial layangan putus.

"Oh nggak cuma itu. Kamu beliin dia Penthouse seharga 5 M. It's the fucking Penthouse. Terus, kamu bawa dia ke Cappadocia. It's my dream, not her. My dream, Mas."

Kali ini Ia membelah lobak dengan suara keras.

"No, no, kamu yang udah gila. Aku yang gila, kamu yang udah gila, Mas. Kamu tahu pergi ke Cappadocia itu impian aku, Mas." Perempuan itu kembali berujar lantang.

Bersedekap, Dru tak mengalihkan pandangan dari perempuan di belakang counter.

"Udah?" Ia bertanya. Nessa hanya manyun lalu mengangkat bahu. "Udah." Ia menjawab pendek.

"Serial itu udah selesai tayang. Mau sampai kapan kamu ulang-ulang terus dialognya?" tanya Dru lagi.

"Habisnya aku kesel, sih. Sama keselnya kalo ingat kamu sama Friska." Nessa memotong sayuran dengan cepat.

Dru nyaris saja mengelus dada. Ya Gusti, berilah hamba kesabaran. Ia merapal doa.

"Ya udah, gimana caranya supaya kamu bisa diem? Nggak kesel lagi? Nggak ngulang-ngulang dialog lagi?" Ia bertanya dengan suara lembut.

"Apa kek. Beliin penthouse 5M, kek." Nessa menjawab asal.

Dru terkekeh. "5M? Bercanda kamu. Akan kubeliin, yang harganya tiga kali lipat." Ia berujar tegas.

Nessa menatap suaminya yang tengah bersedekap angkuh. "Serius?"

"Iya-lah. Mau apalagi? Naik balon udara ke Cappadocia juga?"

"Enggak." Nessa menjawab cepat.

"Terus."

"Korsika, That's my dream." Perempuan itu menjawab sambil tersenyum.

Dru manggut-manggut. "Sepakat. Nanti kuurus."

Nessa terkikik. "Nah, gitu dong. Masa harus disindir-sindir dulu," ujarnya.

Dru ternganga. Sadar akan jebakan yang dibuat istrinya. Buru-buru ia bangkit dan mendekati istirnya dengan langkah panjang. "Awas kamu."

Nessa terbahak. Segera ia melesat sebelum lelaki itu berhasil menjangkau dirinya. Telat, dengan tungkai kaki Dru yang panjang, lelaki itu berhasil dengan mudah menjangkau tubuh Nessa, mengangkat tubuhnya ringan, dan membantingnya pelan ke sofa.

"Minta diuyel-uyel kamu, ya." Dru mencubit pipi istrinya dengan gemas.

***

Hai, ketemu lagi sama Dru dan Nessa. Lagi kangen mereka, jadi sengaja bikin part geje ini. Semoga ntar ada moment-moment fun di antara mereka lagi, ya. 

Part ini gak ada di novel. Biar bisa jadi pengobat rindu untuk yang gak beli bukunya. 

Ayo Nikah Lagi! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang