Epilog

22 3 1
                                    

Seorang pemuda tampan yang mengungkapkan cinta dan gadis cantik yang tidak percaya akan cinta.

❄️

"Ada apa! Aku sudah bilang akan ke reuni SMA hari ini."

"Lee Sooha! Aku hanya ingin menelepon loh."

"Kenapa kau menelepon tuan muda?" tanya Sooha berusaha selembut mungkin.

"Kau bertemu ibuku di apartemen tadi pagi, ya?"

"Iya. Ibumu menceritakannya?"

"Iya."

"Lalu? Kau menelepon hanya untuk itu?"

"Kau bilang apa pada ibu?"

"Bilang apanya? Aku hanya bilang mau mengambil ponsel yang tertinggal."

"Kau mengatakan pada ibu kau pacarku."

"Aku memang pacarmu. Kau mau aku mengaku sebagai pembantu atau bagaimana?"

"Aku hanya bertanya loh! Kau merusak moodku saja."

"Siapa suruh meneleponku. Sudah! Busnya sebentar lagi datang."

"Is! Padahal aku juga ada reuni hari ini. Kau tidak datang? Aku rekaman hari ini."

"Rekaman kan, bukan tampil live?"

"Lalu? Kau tidak datang?"

"Aku akan datang jika sempat. Sudah kututup, busnya sudah sampai."

"Iss! Ucapkan semangat atau apa tidak bi--"

Tut!

Sooha mematikan panggilan sepihak membiarkan Taehyung mengoceh di sana.

❄️

"Ya! Kim Taehyung, Park Jimin, tidak datang?" tanya seorang lelaki di sebuah perkumpulan. Suasana reuni yang tadinya ramai menjadi hening seketika dan fokus padanya.

"Benar juga?"

"Bintang dunia sedang sibuk. Jangan menyama-nyamakannya denganmu," balas seorang perempuan lainnya di perkumpulan itu.

"Besok acara penghargaan, hari ini sedang latihan mungkin," sahut yang lainnya.

"Iya juga ya."

"Mau menelepon?"

"Kau bisa meneleponnya?"

"Tentu saja, aku punya handphone."

"Kira-kira dia akan mengangkatnya?"

"Pasti dia mengangkatnya. Ini kan reunian, mereka juga tahu kita berkumpul."

"Taehyung-ah!" teriak semangat teman-teman sekelas Taehyung saat panggilan video terhubung.

"Jimin mana?"

"Oh! Sudah berkumpul semua?!" Jimin bergabung di belakang Taehyung. Keduanya sudah memakai makeup dan kostum panggung lengkap.

"Kalian sedang tampil?"

"Pre-recording¹," jawab Jimin. "Sayang sekali jadwalnya bertabrakan."

¹Rekaman satu hari sebelum acara live

"Benar."

"Ramai yang datang?" tanya Taehyung lagi.

"Kelas kita tidak terlalu."

Laki-laki yang memegang ponsel membalikkan kamera ponselnya untuk menunjukkan suasana ramai di ruangan yang dipenuhi dengan banyak orang itu.

"Oh! Tunggu! Siapa yang diujung meja itu?" tanya Taehyung meminta temannya itu memundurkan kamera.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 19, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

✔️ IDOL SERIES: KTH || Tn. TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang