Malam ini aku masih menangis. dengan tatapan nanar pada layar ponselku yang sedang menampilkan profil instagram nya.
sudah sekitar 15x aku membuka-tutup aplikasi instagram hanya untuk mengecek instastory nya.
seperti tidak ada pekerjaan lain.
mataku masih sembab karena akhir - akhir ini sering menangis seperti seorang pecundang.kepalaku terasa sangat sakit. karena saking banyaknya hal yang ku pikirkan belakangan ini.
benar - benar sakit yang bisa dirasakan, bukan semata pusing karena ilusi. dadaku juga sesak karena sudah satu jam sesenggukan menangis dengan bantal yang menindih kepalaku erat - erat.(agustus 2020)
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Melupakan
Non-FictionManusia selalu tumbuh dan berkembang menjadi sosok yang lebih dewasa setiap harinya. belajar dari setiap badai dan problematika kehidupan, melalui banyak fase, situasi dan kondisi. hingga akhirnya kita memahami bagaimana semesta bekerja dan apa yang...