dia bukan lagi seseorang yang kemarin ku kenal. tentu saja dia bukan lagi seseorang yang tadinya ku pikir searah denganku.
dia juga bukan lagi dia yang dulu mengaku mencintaiku, yang berjanji untuk tidak akan meninggalkanku sekalipun aku meninggalkannya. aku mencintainya, masih sampai hari ini ketikaa aku masih begitu bersikeras melepaskannya.
tapi sekali lagi aku berpikir,
'kita' memang sepantasnya diakhiri.
sebab arah kita memang kerap kali berlawanan.
frekuensi kita berbeda. kamu dengan pemikiran santaimu dan aku dengan pemikiran idealku.mungkin kita memang tidak ditakdirkan untuk bersama :)
(Agustus, 2020)
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Melupakan
Non-FictionManusia selalu tumbuh dan berkembang menjadi sosok yang lebih dewasa setiap harinya. belajar dari setiap badai dan problematika kehidupan, melalui banyak fase, situasi dan kondisi. hingga akhirnya kita memahami bagaimana semesta bekerja dan apa yang...