Waktu bergerak sangat lambat.
seolah tidak ingin aku segera beranjak dari masa keterpurukan yang menjijikkan ini.
aku hanya ingin melanjutkan hidup tanpa teringat akan rasa sakit itu, dan tanpa isak tangis tengah malam.Entah kapan aku bisa keluar dari masa ini. aku hanya ingin men - jeda pikiranku untuk setidaknya tenang.
aku hanya ingin tenang.
Tuhan, aku hanya ingin tenang.setiap malam aku menangis di sepertiga malam, meminta ketenangan, untuk tidak lagi merengek, untuk tidak lagi menangis dan memikirkan sesuatu yang tidak perlu untuk dipikirkan.
setiap hari dadaku sesak. menangis hingga rasanya kepalaku sangat sakit. Tuhan, kumohon aku hanya ingin tenang
(September 2020)
YOU ARE READING
Perjalanan Melupakan
Non-FictionManusia selalu tumbuh dan berkembang menjadi sosok yang lebih dewasa setiap harinya. belajar dari setiap badai dan problematika kehidupan, melalui banyak fase, situasi dan kondisi. hingga akhirnya kita memahami bagaimana semesta bekerja dan apa yang...