Chapter 5 (Part 2)

3 0 0
                                    

Waktu bergerak sangat lambat.
seolah tidak ingin aku segera beranjak dari masa keterpurukan yang menjijikkan ini.
aku hanya ingin melanjutkan hidup tanpa teringat akan rasa sakit itu, dan tanpa isak tangis tengah malam.

Entah kapan aku bisa keluar dari masa ini. aku hanya ingin men - jeda pikiranku untuk setidaknya tenang.
aku hanya ingin tenang.
Tuhan, aku hanya ingin tenang.

setiap malam aku menangis di sepertiga malam, meminta ketenangan, untuk tidak lagi merengek, untuk tidak lagi menangis dan memikirkan sesuatu yang tidak perlu untuk dipikirkan.

setiap hari dadaku sesak. menangis hingga rasanya kepalaku sangat sakit. Tuhan, kumohon aku hanya ingin tenang

(September 2020)

Perjalanan MelupakanWhere stories live. Discover now