Entah sudah beberapa hari ini rasa pusing di kepalanya semakin menjadi. Belum lagi mimisan yang selalu datang tanpa absen. New tak tahu apa yang terjadi pada tubuhnya. Biasanya bila ia pusing New akan tidur dan setelah bangun nanti rasa pusingnya akan hilang. Atau juga New akan meminum obat pereda nyeri dari Bibi Kim. Bukan obat mahal atau semacamnya , hanya obat warung biasa.
Hari ini hari libur. Banyak pekerjaan rumah yang harus ia kerjakan. Tapi tubuhnya tidak dapat di ajak bekerja sama. Rasa pusing kembali menderanya.
Tak lama terdengar suara langkah kaki mendekat. Lalu detik selanjutnya pintu kamar New dibuka secara kasar. Siapa lagi kalau bukan Baifern, mamanya.
"Oh bagus!!! Sudah siang begini kau masih asyik bersantai di tempat tidur hah?!!" Teriaknya sambil menarik kasar New yang masih terbaring lemas di tempat tidur.
Sontak New terduduk dengan paksa. Pusing di kepalanya semakin menjadi. Wajahnya mulai berubah pucat.
"Kau ini memang anak tidak tahu diri ya!!!" Ujarnya sambil mendorong keras kepala New.
"Ma-maaf m-ma...." lirih New.
"Sekarang cepat bangun dan segera selesaikan semua pekerjaan rumah !!!" Titahnya.
"T-tapi kepala New sangat pusing ma..." lirih New lagi.
"Alah!!! Ini pasti hanya alasan kau saja kan!! Kau pasti hanya ingin bermalas malasan saja !! Aku tidak akan percaya dengan kebohonganmu itu!!" Teriak mamanya.
"New tidak bohong ma.."
"Tidak ada alasan!!. Sekarang cepat bangun dan selesaikan semuanya!!" Perintahnya mutlak. Sambil menarik tangan New kasar lalu menghempaskannya. Alhasil New tersungkur di lantai.
"Kami akan jalan jalan keluar. Kalau sampai kami pulang dan rumah belum juga bersih kau tau apa akibatnya kan ?!!"
"I-iya ma..." lirihnya lagi.
Setetes air mata mulai turun mengalir di pipinya.
"Bagus!! Dan jangan menangis terus !! Dasar cengeng!!" Ujarnya lalu pergi meninggalkan kamar New.
Dengan sekuat tenaga New mencoba bangkit. Ia berjalan gontai ke arah dapur untuk menyelesaikan pekerjaannya sebelum keluarganya kembali .
----
New melangkahkan kakinya ke arah dapur namun langkahnya terhenti melewati ruang makan. Netranya tak asing melihat pemandangan seperti ini.
Suara gema tawa bahagia terdengar merdu di telinganya. Ia mengintip di balik tembok. Terlihat keluarganya sedang bercanda ria di ruang makan. Sungguh sarapan pagi yang hangat.
New tersenyum getir. Andai saja ia bisa ikut dalam sarapan hangat itu, pasti rasanya senang sekali.
Kruuuk...krukkkk
New memegang perutnya. Ah, ia merasa lapar. New juga belum makan dari kemarin.
"New lapar. Ingin ikut sarapan. Tapi bagaimana jika mama marah ? Ah coba saja dulu " gumamnya pelan.
Kemudian ia melangkahkan kakinya menuju ruang makan.
"Ma... pa.." panggil New
Suasana yang tadinya hangat kini menjadi hening.
Baifern menoleh ke arah New dan ekspresinya menjadi datar.
"Apa ?!" Ujarnya dingin.
"B-boleh New ikut sa-sarapan ?. New sangat lapar ma.." Jawab New ragu
"Boleh.." Ujar mamanya lagi sambil tersenyum. Ia bangkit dan mulai menyendokan nasi ke piring beserta lauk pauknya dan membawanya ke hadapan New.
Mata New berbinar senang. Ia menyunggingkan senyumnya.
YOU ARE READING
N.E.W ✅
FanfictionNew thitipoom, Seorang pemuda yang terlahir sempurna dengan wajah yang begitu menawan harus rela kehilangan sebagian fungsi anggota tubuhnya karena harus menggantikan fungsi anggota tubuh orang lain yang tak lain adalah kakaknya sendiri. 🚫bxb ▪︎ful...