25💙

1.5K 106 19
                                    

Hueeekkkk

Pagi ini New kembali mengalami morning sicknessnya. Sudah beberapa hari ini ia mulai mengalaminya. Kata Bibi Kim itu hal yang normal.

Hueekkkkk

New kembali memuntahkan isi perutnya. Tapi yang keluar hanya cairan bening saja. Tubuh New terasa sangat lemas saat ini. Tapi rasa mualnya tak kunjung hilang.

New membersihkan mulutnya dengan air yang mengalir di wastafel.

"New sayang, ini minum dulu " Ujar Bibi Kim sembari membawakan New secangkir teh hangat , berharap semoga mualnya sedikit berkurang.

"Terima kasih Bi.." Balas New sambil menerima cangkir itu perlahan.

Sebelum ia sempat meminumnya rasa mual itu kembali menyerangnya.

Mmpphhh hueeekkk

Bibi Kim sontak mendekat dan memijat tengkuk New lembut.

"Lemas sekali..." gumam New.

'Baby jangan rewel ya nak. Papa lemas ini.." batin New.

"Sabar ya nak. Bibi tahu kau bisa melewatinya". Ujar Bibi Kim memberi semangat.

Tiba tiba...

"Neeewwww"

Itu suara Baifern. Mengapa mamanya memanggilnya ? Dan sepertinya ia terdengar ..... kesal.

New yang masih di dampingi Bibi Kim buru buru menundukan kepalanya. Takut.

"Hei , kau pikir apa yang sedang kau lakukan ?! Kau tahu kami sedang sarapan ?!! Dan suara muntahanmu itu menghancurkan moodku untuk makan !!" Sarkas Baifern.

"Maaf ma. T-tapi New..."

"Tapi apa ?!! Kau ini selalu saja membuat masalah dan membuatku kesal !!".

"Ma-maaf ma.." Ujar New lirih.

"Nyonya sudah jangan marahi New. Ini bia..."

"Jangan ikut campur bi ! Sudahlah, bahkan sekarang selera makanku sudah hilang. Dan itu semua gara gara kau !! Lain kali jika kau ingin muntah jangan di sini !! Ck. Selalu saja menganggu". Ujarnya lagi.

"Maafkan New ma..."

"Maaf maaf dan maaf saja yang bisa kau ucapkan. Kau memang tidak berguna. Dasar bodoh !!"

Lalu ia melenggang pergi dari hadapan New dan Bibi Kim tanpa merasa bersalah sedikit pun.

Untuk kesekian kalinya ia kembali dihina oleh mamanya sendiri. Rasanya sakit sekali.

Untuk muntahan itu, New juga ingin sekali menahannya . Namun , ia tak bisa. Bukankah mual itu wajar untuk orang yang sedang hamil ? .

Di saat sebagian besar orang yang sedang mengandung di luar sana mendapat suporrt dari keluarga atau orang orang terdekatnya. Yang ketika mual mungkin akan dipijat tengkuknya oleh suami atau ibunya ataupun di buatkan sekedar air hangat. Memberi petuah apa yang harus di lakukan dan juga di larang ketika sedang hamil.

New tidak. Jangankan untuk memijat tengkuknya , berdekatan dengan New saja sepertinya keluarganya sangat enggan. Mereka sepertinya sangat jijik pada New. Tidak ada satu orang pun dari keluarganya yang mau menemani masa kehamilannya, kecuali bibi Kim tentunya.

New sadar bahwa ia adalah aib. Ia buta dan  juga di tambah sedang mengandung anak yang tidak tahu siapa ayahnya. Tapi apakah New tidak berhak bahagia ? Kalau bisa memilih , New tidak ingin takdirnya seperti ini. Kalau bisa memilih New ingin sekali terlahir dari keluarga yang menyayanginya dan menerimanya apa adanya.

N.E.W ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang