Chapter 5: Kumohon Jangan Pergi!

552 86 13
                                    

‘Aaaahhhh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

‘Aaaahhhh... Ini benar-benar menyebalkan.’

Drip. Drip.

[Nene kita, kamu pasti bisa! Menurut para ahli, demam akan sembuh jika kamu banyak berkeringat! Kamu- kamu- kamu pasti bisa!]

Mendengar kalimat penghiburan dari Sistem, Adrianne mengangkat alisnya dengan kesal.

‘Apa sih yang dibicarakan Sistem ini, dari pada terus berceloteh tidak perlu, lebih baik kau berikan aku sebuah obat mujarab!’

“Ha... Ha...”

Adrianne bernafas dengan berat dan tangannya terus menerus mengusap dahinya yang berkeringat deras. Dia merasakan bahwa seluruh tubuhnya serasa seperti terbakar dari wajahnya hingga kekaki. Dia pernah mengalami demam sebelumnya dan rasanya memang semenyakitkan dan semenyebalkan itu, karena itulah dia sangat benci sakit!

Ada kalanya jika orang sakit, mereka akan mengigau dan memuntahkan semua hal dengan mulut mereka. Adrianne merasa bahwa dia akan melakukan hal itu dengan segera.

Meremas.

Gaun tidur yang ia pakai saat ini banjir dengan simbah keringat, ia merasa gatal tapi karena rasa lemah ditubuhnya membuatnya hanya bisa membuat itu menjadi angan-angan belaka. Matanya yang sebiru langit tidak secerah biasanya, kini itu berwarna kelabu karena efek samping dari demam.

“Haa... Ayah...”

Dia dengan putus asa mencari seseorang yang dirindukannya pada saat ini. Tangannya yang terulur diudara pada suatu waktu mendapatkan sebuah benda yang memiliki tingkat suhu yang sejuk.

“Aku disini, tidurlah lagi.”

Suara itu begitu hangat dan ringan seolah seperti suara seorang malaikat yang jatuh dihadapannya. Apalagi dengan nada menghibur dengan penuh kehati-hatian itu, Adrianne tidak dapat membantu dan hanya bisa menutup matanya, mencoba untuk tertidur.

“Kumohon... Haa... Saat kubangun, Ayah tetap disini.”

Tangan yang berada diatas tangan mungilnya tersentak sedikit sebelum kembali normal. Cale menyaksikan semua penampilan Adrianne dari samping dengan wajah tabah dari awal hingga akhir, tapi baru pada saat inilah ekspresi tabah itu digantikan dengan senyum yang memiliki sedikit kesedihan didalamnya.

Cale berkata dengan suara selembut mungkin.

“Mm... Tentu. Kemana lagi aku akan pergi selain berada didekatmu? Jangan khawatirkan apapun, tidurlah dan lekaslah sembuh... Raon, On, Hong, Mary, Hannah, Choi Han, Rosalyn, dan semuanya menunggumu untuk datang dan bermain bersama. Kamu tahu apa yang akan terjadi jika tidak lekas sembuh, bukan?”

- Aku akan menunggumu Nene-chan! Kumohon lekaslah sembuh seperti apa kata manusia kita!

Pada saat itu, Cale dan Raon dapat mendengar tawa kecil yang diiringi dengan desahan sakit.

Anak Keluarga Ini Ver. TOTCFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang