18 - Hal kecil yang manis

3.3K 108 6
                                    

Hal kecil apapun yang kalian lakukan akan berdampak hebat di diri seseorang




Happy Reading!

-

Elkan menoleh ke arah Lora yang memiliki tinggi sebatas bahu Elkan, "Halo pendamping.. ku?" ucapnya dengan nada pelan disertai senyum manis milik Elkan.

shit ambigu, batin Lora dengan menahan senyumannya.

"Apaan sih El." balas Lora dengan menahan kesal sekaligus salting.

"Gak perlu salting gitu kali." 

"Dih siapa yang salting coba?" sangkal Lora dengan memalingkan muka.

Elkan melirik sekilas perempuan itu yang ternyata masih memalingkan muka nya, apalagi mereka masih berdiri bersebalahan di lapangan.

"Mau pulang atau masih betah disini?" ujar Elkan memecah keheningan.

"Pulang lah."

Setelah mendengar jawaban dari Lora, Elkan langsung berjalan meninggalkan Lora yang menatap kepergiannya dengan cengo.

"Wah gila itu cowok, main ninggal ae." kesal Lora.

Lora menyusul Elkan dengan setengah kesal. Sesampainya di parkiran sekolah, Lora melihat sudah ada Elkan yang tengah duduk manis di atas motor.

"Lama." ujar Elkan saat melihat kedatangan Lora.

"Ck gajelas!" umpat Lora pelan agar tidak didengar oleh Elkan.

Elkan tahu Lora menahan kesal akibat perlakuannya yang meninggalkan perempuan itu. Tetapi Elkan tetaplah Elkan yang cuek, manis kalo mood nya mendukung.

"Pake dulu." ujar Elkan dengan menyodorkan helm ke Lora.

"Hmm." Lora hanya bergumam, segera ia memakai helm dan mengaitkannya.

"Pegangan." perintah Elkan membuat Lora mendengus. Kenapa cowok tidak peka sekali hey? Lora kan sedang marah seharusnya di bujuk atau minta maaf bukan?

Sudahlah Lora tidak mau berharap lebih kepada Elkan, langsung saja ia melingkarkan tangannya ke perut Elkan. Bodo amat jika dikira yang tidak-tidak.

Elkan yang melihat pergerakan itu hanya tersenyum di balik helm full face nya. Segera ia menyalakan mesin motornya, kemudian ia mulai melajukan motornya keluar dari parkir sekolah.

Selama perjalanan tidak ada obrolan di antara mereka berdua. Elkan yang fokus mengendarai motor dan Lora yang masih merasa kesal lebih memilih untuk diam.

Lora melihat sekitar yang ternyata ini bukan arah jalan ia pulang, "Lo lupa jalan rumah gue?!" tanya Lora sedikit mengeraskan suaranya.

Elkan hanya menoleh sedikit ke belakang, rupanya ia mengabaikan pertanyaan Lora.

"Ishh kenapa sih lo nyebelin!" dumel Lora dengan melepas pelukkannya.

Elkan yang sadar perbuatan perempuan itu langsung mencari tangan Lora, setelah dapat yang ia cari, segera Elkan lilitkan kembali ke perut nya, "Gak usah aneh-aneh. Nanti lo jatuh." tegas Elkan.

Sial kenapa Lora semudah itu untuk di rayu? Baru segitu aja kesalnya sudah hilang entah kemana. Elkan tidak tau efek perlakuannya barusan, bisa-bisa Lora mati tersenyum sangat lebar kawan.

Motor Elkan berhenti di pinggir jalan. Lora menyadarinya lalu ia mengedarkan pandangannya, "Ehh, seblak?!" pekik Lora senang saat ia melihat pedagang seblak di pinggir jalan itu.

"Apa? se--?" tanya Elkan dengan kalimat yang terdengar asing bagi nya.

"Seblak, Elll." jawab Lora dengan senyum imutnya. Eitss rayuan apa ini?.

ELKAN (New Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang