Bonus Extra Part 01

40 6 0
                                    

Beberapa tahun yang lalu ketika kota sihir belum padat dan ramai oleh penyihir-penyihir baru. Bangunan super besar berdiri kokoh yang terlihat seperti bukan kastil kerajaan melainkan bangunan yang tidak sengaja meniru bangunan asli Sekolah bernama SMK Dirga Jaya. Memang sekolahnya tidak sebegitu elit dan bangunannya pun seperti huruf C dan di belakang sekolah terdapat satu gedung.

  Seorang pria merasa gagal meramalkan sihir peniru dan teleportasi bisa dibilang di depannya ini adalah gedung sekolah. Pria bernama James tersebut mengamati bangunan di hadapannya baginya ini sihir yang bisa dikatakan fatal. Namun, pikirannya menolak bahwa sihir ini sihir yang melakukan kesalahan fatal.

"Gedung sekolah ya?" monolog pria itu memegang dagu dan melihat beberapa anak di kota sihir, The Witcer of Mountain tidak ada satu orang pun yang mengenal sekolah. Apalagi sekolah sihir.

  Jadi semenjak Pak James tidak sengaja mengeluarkan sihir yang besar membangun sekolah sihir ini maka ia akan membuatnya sekolah ini dipenuhi oleh murid-murid yang beraneka ragam dari seluruh dunia kehidupan manusia milenial. Menggabungkan dua dunia, bisa dibilang dikit dan Pak James juga sukses. Awalnya ia membangun sekolah tidak sengaja di sisi lain ada sisi baiknya juga.

Siapa sangka penyihir paling jahat dan kuat dipenuhi aura kebencian, ketakutan dan sisi buruknya akan memusnahkan kota kecil ini. penyihir jahat yang selama ini bersembunyi dan tiba-tiba menyerang. Semua para penyihir tumbang satu persatu, mereka kehabisan mana sihir atau mana sihir mereka tidak cukup untuk melawan musuh yang memiliki sihir besar setara dengan kekuatan seluruh bumi.

  Demi keselamatan para penyihir Pak James dan beberapa murid yang sihirnya cukup kuat melawan para penyihir jahat. Salah satu penyihir hitam nan jahat memiliki kekuatan paling dashyat bisa dikatakan "ratu". Sedangkan para penyihir kebaikan, tidak memiliki raja maupun ratu.

  Semua murid dan guru melawan penyihir hitam tersebut serta beberapa penyihir yang gugur di medan perang. Pak James juga tidak cukup kuat dan ingin melawan, tidak kuat. Ada sosok pemuda yang bersikukuh ingin mematikan penyihir terkuat tersebut. Ia meramalkan beberapa mantra dan menyebutkan satu persatu element yang ia kuasai.

"Kekuatan tanah, air, angin, petir, tumbuhan, api, es, cahaya dan hukum alam berikan aku kekuatan untuk meruntuhkan penyihir hitam yang kejam di hadapan ku ini!" teriaknya begitu lantang beberapa sinar keluar dari tongkat sihir pemuda tersebut.

Salah satu cahaya berwarna putih menuju ke atas kepalanya memberikan sebuah mahkota dan kedua matanya berubah menjadi kuning keemasan. Pemuda tersebut menyerang penyihir hitam yang disebut oleh ratu.

"Hiyaaaa!" Serunya menyerang penyihir hitam tersebut begitu cepat bagai cahaya.

Pak James mencoba untuk bangkit berdiri memegang dadanya dan ingin sekali menyerang. Apa daya ia cuman bisa melihat begitu hebatnya pemuda tersebut ingin mengalahkan penyihir hitam jahat itu. Tongkat yang di genggamnya pun terjatuh membuat penyihir hitam tersebut tertawa terbahak-bahak sedangkan pemuda tersebut terpental jauh dan menabrak salah satu pohon hingga pohon mengulang tinggi itu tumbang.

"Arkhh!" rintih-nya.

"Sayang sekali. Kamu kalau tidak ada tongkat sihir, kamu sama sekali tidak bisa menyerangku. Hahahaha."

Pemuda tersebut mencoba bangkit berdiri meskipun tubuhnya sudah dipenuhi oleh luka bahkan sempat memutakan darah dari mulut. Ia terlalu memaksakan diri dan Pak James tahu, bahwa ia terlalu memaksakan diri dan berteriak ke pemuda tersebut.

"DICKY! JANGAN!" teriak Pak James tidak ingin melihat salah satu muridnya mati begitu saja dan kebetulan sekali, Citra, Tony dan Leo datang tepat waktu.

Kejadian yang terjadi tersebut bisa dikatakan keajaiban dan semangat para penyihir untuk mengalahkan musuh secara nyata. Pembelajaran yang selama ini berjalan membuahkan hasil yang bagus meskipun nyawa sebagai taruhan. Penyihir jahat tersebut di makan habis oleh bumi.

Sekolah Sihir [S1-End]Where stories live. Discover now