"Tolong, jangan rebutin cewek sakit mental kaya aku." - Renata Meylinda.
"Gak akan pernah ada yang bisa miliki Renata, selain gue." - Kevin Yudantara.
"Dan gue gak akan biarin Renata jatuh untuk yang kedua kalinya." - Xabiru Aldaniel.
🌹🌹
Ini tenta...
Hai fren! Gimana hari kamu? Semoga menyenangkan ya🐰
•HAPPY READING•
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Makasih ya, udah mau berani jujur sama keluarga aku." — Renata Meylinda.
•.•.•.•
15. Permintaan Maaf
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Saya tante. Tadi siang Renata ketemu sama saya."
Suara itu — Kevin. Mendapati kedatangan Kevin membuat bunda dan ketiga abangnya Renata terkejut bukan maom. Lelaki yang selama ini menjadi penyebab hati Renata terluka kini benar-benar menampakkan dirinya kembali.
"LO!" Sam dan Eza mendekati Kevin dengan penuh emosi.
Eza hendak melayangkan sebuah pukulan pada Kevin namun semua itu terkurung saat Bunda Citra dengan cepat menghentikan.
"Eza, Sam! Tolong jangan bertengkar disini, ini rumah sakit, nak!" Ucap Bunda Citra berusaha memberikan nasihat pada kedua anaknya.
"Tapi bunda, dia penyebab selama ini Renata sakit!" Eza nampak tak ingin bersabar lagi, janjinya sejak dulu jika dia bertemu dengan Kevin maka dia akan memberikannya pelajaran.
Nafas Sam menggebu, matanya yang tajam terus menatap Kevin. "Kita harus kasih pelajaran sama dia, bun! Dia gak bisa terus enak-enakan sementara selama ini Renata sakit!"
Bunda Citra memegang kedua bahu anaknya. "Bunda tau kalian marah dan emosi. Tapi harus kalian sadari, kekerasan bukan jalan keluarnya." Ucap Bunda Citra berusaha menenangkan kedua anak lelakinya yang sedang marah.
"Biar Dion yang hadapin Kevin, bun!" Dion — abang pertama Renata yang pikirannya sangat dewasa itu menghampiri Kevin.
Renata meremas selimut yang menyelimuti tubuhnya dengan erat. Renata takut, dia benar-benar takut semuanya akan semakin rumit. Matanya sudah berkaca, membuat Sam yang melihat kondisi adiknya itu, dia memilih untuk menghampirinya.
