"Tolong, jangan rebutin cewek sakit mental kaya aku." - Renata Meylinda.
"Gak akan pernah ada yang bisa miliki Renata, selain gue." - Kevin Yudantara.
"Dan gue gak akan biarin Renata jatuh untuk yang kedua kalinya." - Xabiru Aldaniel.
🌹🌹
Ini tenta...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bukan gak peduli lagi, tapi gue rasa lebih baik kita masing-masing dulu." - Xabiru Aldaniel.
• • • •
18. Kak Daniel, Maaf
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Balik kampung ooo balik kampung ooo ...." Renata terus bernyanyi lagi 'balik kampung' dengan lirik lagu yang terus bulak balik seperti tidak ada lirik lainnya.
"Balik kampung ooo balik kampung ooo ...."
Terus bernyanyi membuat Eza dibuat kesal, tak bisa menahan kekesalannya kini Eza membekam mulut Renata dengan kuat.
"Hmmmhpppp hmmmmhpppp!" Renata meronta.
"Biarin aja, suruh siapa terus nyanyi balik kampung balik kampung, bikin sakit telinga!" Eza bergumam dengan merasa gregetan pada Renata.
Tangan yang membekam mulutnya, tiba-tiba saja Renata jilat, membuat Eza geli dan melepaskan bekaman itu.
"Renata! Njir! Tangan gue dijilat!" Amuk Eza.
Renata nyengir. "Biarin! Suruh siapa bekem mulut aku! Bau terasi tau gak!"
"Terasi? Orang abis ngupil, bau upil kali." Usilnya Eza malah berbicara hal yang membuat Renata jijik.
"BANG EZA! AAAA JOROK BANGET, HUEEEK!" Renata mengekspresikan wajah seperti ingin muntah.
Eza tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi adiknya yang sangat lucu. "Gak akan menang lo adu debat sama gue, wleee!" Eza menjulurkan lidahnya.
"Jahat! Adeknya lagi sakit bukannya dikasih duit malah dikasih upil, iuww!" Renata berbicara ngawur, beginilah jika dia dan Eza bersama selalu saja berdebat dengan kocak dan membuat siapapun yang mendengarnya merasa ngakak.
Eza membalasnya hanya dengan tawaan khas dia yang terdengar seperti kucing terjepit.
