7

584 39 25
                                    

Natasha baru saja sampai dirumah nya. Dia sedang perlahan membuka gerbang rumahnya

"Hey kamu" Panggil seorang wanita berparuh baya dengan berteriak

"Bu Sahara" Gumam Natasha yang kaget akan kedatangan Sahara di rumahnya

"Butuh uang berapa kamu?"

"Maksud ibu apa?"

"Gak usah pura-pura bodoh kamu"

"Apa maksud kamu, mendonorkan darah kamu untuk anak saya?"

"Kamu mau cari muka sama suami saya? Supaya kamu ada peluang besar untuk mendekati anak saya, dan mengambil hartanya" Tutur Sahara dengan emosi

"Ibu kenapa sih, su'udzon terus sama saya?"

"Saya gak pernah ada niatan, yang seperti ibu bilang tadi, saya hanya membalas kebaikan Algerian aja, saya gak mengharapkan apapun imbalannya"

"Kamu sudah sering saya berikan peringatan, tapi kenapa kamu tetap saja mendekati anak saya"

"Anak saya dengan kamu itu berbeda, dunia kamu hanyalah dunia orang orang miskin, dan dunia Algerian adalah dunia orang orang kaya"

"Kok ada sih orang sesombong ibu?"

"Saya heran loh bu sama ibu. Semua manusia itu sama saja bu, gak ada yang berbeda"

"Jangan mentang-mentang ibu ini milyader terkenal, ibu bisa merendahkan orang lain ya bu"

Sahara menatap geram Natasha

"Awas kamu gadis miskin" Sahara langsung pergi meninggalkan Natasha dan masuk ke dalam mobilnya itu

"Capek, setiap hari selalu aja ada orang seperti mereka" Ucapnya dengan menggelengkan kepala

Natasha pun masuk ke dalam rumahnya

"Ayah ibu belum pulang ya?"

Natasha menghela nafas nya
"Capek banget hari ini" Keluhnya

"Kira-kira kapan ya, Alge sadar?"

"Aku kangen banget sama dia, cowok ganteng yang selalu ngaku dirinya waras, kalo aku tanya dia waras apa enggak" Ucapnya seraya tertawa

"Ternyata pak Bratadikara baik banget ya, terus ramah, apalagi anaknya"

"Ihh apaan sih, kok aku jadi mikirin Alge sih"

"Gak mungkin banget aku suka sama dia, cowok songong terus sombong"

Kini Sahara sedang berada di kafe bersama dengan salah satu siswa SMA Satria Mandala yang bernama Rangga

"Apakah kamu sudah merundung Natasha di sekolah?"

"Sudah tante"

"Bagus, bully dia kapanpun itu"

"Saya sangat membenci gadis miskin itu, gadis yang belagu"

"Saya juga benci dengan dia tante, dia di sekolah merasa paling jagoan, padahal dia bisa sekolah disitu karena beasiswa"

"Gadis tidak tau diri"

"Kamu terus awasi Algerian setelah dia sadar dan kembali bersekolah lagi, jika dia dekat dengan gadis itu, beri tau saya"

"Baik tante"

"Oke kalau begitu, saya mau pergi" Sahara bangun dari bangku lalu pergi meninggalkan Rangga di kafe itu

Kini Hari Sudah Berganti. Hari Ini Adalah Hari Minggu

Natasha yang tengah bersiap-siap untuk pergi ke rumah sakit, untuk menjumpai Algerian lagi

AlgerianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang