20. Pertengkaran Gwen dan Salsa

4.5K 259 16
                                    


Gwen memasuki kantin dengan wajah yang kusut. Baju yang terlihat berantankan dan rambut yang terlihat acak acakan.

Gwen menendang meja yang di tempati sahabatnya. "Setan babi Tai." Latah Celine terkejut.

Para murid yang berada di dalam kantin sama kagetnya dengan Celine mereka langsung melirik kearah Gwen.

"Ini pokonya yang punya kantin. Maafin Gwen ya." Teriak Stefiibina ngawur.

"Kenapa lo? Dateng dateng main nendang sembarang." Adrina melirik Gwen.

"Tau, kaget nih kita." Timpal Celine.

"Berisik ahh." Gwen langsung menelungkupkan kepalanya ke meja dan ditumpu oleh kedua tanganya.

"Lo yang ngebuat berisik." Jawab Celine.

Entah mengapa hari ini mood Gwen sungguh berantakan. Bawaannya hanya ingin marah-marah kepada.

"Lo kalo mau cerita. Cerita aja, jangan uring-uringan ga jelas kek gini." Kata Kristal yang berada di samping Gwen.

"Bener, cerita aja." Timpal langsung Kalviro  melirik Kristal dan memberi senyuman kepadanya.

Gwen berpikir. Benar apa kata Kristal tidak ada salahnya dia bercerita kepada sahabatnya. Bisa saja mereka memberikan solusi.

"Pulang sekolah Tom minta anter ke gramed." Ucap Gwen tiba-tiba.

Mereka yang mendengar langsung melirik Gwen secara bersamaan. Kecuali Gibran, tentunya pria itu hanya memberikan tatapan bodoamat.

"Masa sih ko bisa? kan ga mungkin kalo tiba-tiba minta anter." Kata Adrina.

"Ceritanya panjang. Intinya dia minta gue buat nganter ke gramed."

"Terus lo mau?" Tanya Kristal.

"Ngga lah."

"Yaudah terus masalahnya apa?" Tanya lagi Kristal.

Gwen tidak tahu bagaimana untuk menjelaskannya. Dia ingin menolak tapi dia tidak tahu caranya gimana.

"Cariin solusi kek gimana caranya. Gue gamau nganter dia tapi dengan gue yang ga nolak dia."

"Ribet banget sih." Ucap Adrina.

"Terima aja lah. Lumayan deket sama cowo ganteng, pinter, sopan, baik, ketua osis. Kapan lagi men lo bisa deket sama cowo kaya gitu." Kata Celine antusias.

"Menang ketua osis doang bangga. Mending juga kita terkenal dimana-dimana pinter juga iya." Sewot Angkasa.

"Apaansi nyambung mulu kaya kabel." Bantah Celine dengan muka songongnya.

"Woy pasutri malah ribut lo berdua! liat sikon." Sewot Adrina.

"Diem!" Lerai Kalviro menengahi perselisihan. "Dengerin gue, gue punya solusi."

Mereka semua langsung mengalihkan pandangan kearah Kalviro. "Njir biasa aja kali liatnya, serius amat." Kalviro tegang melihat mimik muka teman-temanya.

"Buru apaan?" Kristal sudah tidak sabar.

"Minta jemput pacar lo." Bukan Kalviro yang berbicara melainkan Gibran yang berucap.

"What? Pacar?" Ucap Adrina, Stefiibina, Celine, Kristal secara bersamaan.

Adrina, Stefiibina, Celine, Kristal langsung memberikan tatapan tajam kepada Gwen. Minta penjelasan.

"Anjir gimana gue jelasinnya."

"Good joob! Itu dia maksud gue" Ucap Kalviro dengan memberikan dua jempolnya. "Duh bang lo emang sehati sama gue." Banganya kepada dirinya sendiri.

MEXSKAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang