Part 1 : the Beginning of a Story

5.3K 235 4
                                    

Iris POV

Siang itu aku,Edge dan Sothe pergi ke kota untuk mencari perlengkapan yang dibutuhkan untuk perjalanan selanjutnya "iris,pakai tudung mu" ucap edge dingin sambil melempari jubah bertudung berwarna hitam itu padaku "iya...iya..." ucapku menurutinya.

kami selalu berpergian ke berbagai tempat dan tidak pernah menetap di tempat yang sama dalam jangka waktu yang lama.Kami sudah berpergian ke berbagai tempat dan berbagai negeri di dunia ini,kali ini kami berada di negeri para manusia di kota Elvator.

Hm? Kenapa aku harus menggunakan tudung jika berpergian? seingatku edge memberitahuku kalau warna rambut ini sesuai dengan ramalan kuno,yang mengatakan akan menghentikan ke-egoisan ras pemberontak.

Aku tidak percaya hal-hal seperti itu dan sebenarnya aku tidak terlalu peduli,tapi aku sudah bersama edge selama 11 tahun, banyak hal yang terjadi karena rambut merah ku ini,lalu jika aku harus melewati negeri atau wilayah akuma,Edge dan Sothe pasti selalu was-was menjagaku.

Aku sangat menyayangi mereka ber2 yang sudah kuanggap sebagai kakak ku terutama edge,aku sangat menyayanginya,ingin melindunginya dan mengubah sifat dinginnya dan keras kepalanya itu!

"Iris kenapa kau melamun?" ucap sothe sambil menjitak dahi ku,aku cemberut kesal lalu memegangi dahiku yang dijitak olehnya "sothe nyebelin! Jangan jitak aku juga dong!" ucapku sambil menggembungkan pipiku,sothe hanya tertawa melihat tingkah ku "Iris,Sothe kalau kalian tidak cepat-cepat akan kutinggal loh..." ucap edge,kami tersadar dari candaan kami lalu buru-buru mengikuti edge dari belakang.

......
Setelah mengumpulkan bahan-bahan tak terasa hari sudah sore,aku menatap edge yang masih bolak-balik menawar harga barang dengan sothe,aku bosan dan lelah, lalu aku menguap besar sekali sampai-sampai sothe dan edge menengok jijik kearahku(?)

"apa lihat-lihat?" ucapku kesal, "Mulutmu...kayak black hole" ucap sothe sambil menunjuk kearah mulutku "Sialaaan! Kita dah jalan dari siang tauk!" ucapku mengeluh,lalu aku menyadari kalau edge menatap kearah wajahku,dengan cepat aku memalingkan wajahku dari pandangannya.

"Kalau begitu hari ini kita akan menginap di penginapan" ucap edge sambil mengelus kepala ku, "hontou? Yatta! Aku tidak harus bergadang dan jaga malam lagi!" ucapku kegirangan,sothe mendumel kesal kearah ku "Edge! Uang kita sudah terpakai untuk membeli perlengkapan,sekarang malah dipakai untuk menginap?" ucap sothe.

Edge hanya mengangguk,lalu berjalan menuju penginapan terdekat "yeyeeee~ kak edge menuruti keinginan ku!" ucapku mengejek Sothe "itu karena kau terlalu manja padanya!" ucap sothe sambil mengikuti edge.

Huh!

Sothe selalu seperti itu,dia sok melawan dan tak peduli pada edge, padahal dia sangat menghormati Edge dan kami hanya memanggil Edge dengan sebutan kakak jika kami hanya ber2 saja

"Baiklah kalau begitu aku dan Sothe akan pergi kepasar malam sebentar" ucap edge sambil mengambil jubahnya,aku mengangguk tanda mengerti "jangan berbicara pada orang asing,tetap disini jangan keluar dari kamar ini,kau mengerti kan?" ucap edge "iya ka-kak" ucapku mengejeknya,ia tersenyum geli lalu mengelus kepalaku.

"bagus,kalau begitu kami pergi dulu" ucap edge,sothe melempar batu kessho padaku "kau bisa meramal dimana tempat jatuhnya batu kessho kan?dari pada nganggur nungguin kami lebih baik kau meditasi aja?hahaha" ucapnya mengejekku lalu menutup pintu penginapan. Sothe benar-benar menyebalkan! Kenapa dia selalu jahat padaku sih?

Ya,aku bisa meramal dimana batu Kessho akan jatuh dari langit,sebenarnya manusia tidak bisa meramalnya hanya ras Tenshi saja yang bisa melakukan hal seperti ini,tetapi ibuku yang seorang manusia dan ayahku yang seorang tenshi membuatku bisa meramal walaupun kurang akurat.

Cruel FateUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum