Part 4 : Old Friend and Mystery

2.7K 127 5
                                    

Sothe POV

"lama tidak bertemu...Roan...Rilith" ucapku,mereka ber2 tersenyum "sudah lama semenjak kejadian itu ya" ucapku,rilith hanya mengangguk mengerti, "tidak usah membahas masa lalu lagi" ucap roan.

***Flashback On***
Dulu aku,roan dan rilith adalah budak pekerja.Kami selalu berkerja tiada henti dari pagi hingga malam.Saat itu adalah puncak dari semuanya,rilith dan roan jatuh sakit karena bekerja tanpa henti.

Para Akuma terus mencambuk aku yang melindungi rilith dan roan,pada saat itu...edge datang seperti pahlawan. Dia melawan akuma itu bersama bocah perempuan berambut merah,mereka menyelamatkan kami.

Edge membawa kami ber3 ke panti asuhan rokoko,tetapi aku memutuskan untuk ikut bersama edge.Roan dan Rilith merasa cemas tapi mengerti perasaanku,aku ingin melihat dunia ini dengan mataku sendiri karena seingatku dari lahir aku selalu berada di balik sel dan terbelenggu rantai budak.
***Flashback Off***

Mereka ber2 sudah seperti keluarga ku sendiri,seperti iris dan edge. "Baiklah,kita akan langsung ke inti pembicaraan.Kalian akan mencari batu sulfur di wilayah manusia(tanah) ,Tenshi(air) dan akuma(api)" ucap Evander.

"Letak batu sulfur elemen tanah berada di pusat hutan Rokoko,tetapi yang memasuki hutan itu belum tentu bisa keluar" ucap evander, "apa maksudmu?" tanyaku, "Hutan itu dipenuhi monster" ucap Roan menjelaskan.

Aku mengangguk tanda mengerti "aku menghawatirkan keadaan iris" ucapku,mereka hanya terdiam mendengarnya. "Hei,aku sudah boleh keluar kan? Aku akan melihat keadaan iris sebentar" ucapku.

Rilith membantu ku berdiri begitu juga dengan Roan "kalian tidak pernah berubah ya..."ucapku,yufa tersenyum "dulu kau selalu melindungiku,sekarang adalah giliranku" ucap roan, "itu benar" ucap yufa,pipinya merona.

Aku tersenyum "terimakasih..." ucapku

Rilith dan Roan menunggu di depan pintu masuk,kulihat iris duduk dikasur memegangi kepalanya "edge...edge..." dia menangis...

"Iris..." dia tidak menjawab,aku tidak bisa melindungi hal yang berharga bagi iris,dia hanya terus menangis,air matanya tidak keluar lagi...matanya merah karenanya.

Aku duduk tepat disampingnya, "iris...dengarkan aku..."ucapku, "TIDAK! KENAPA INI HARUS TERJADI...KAK EDGE..ED--!" ,aku memeluknya,mengelus kepalanya seperti yang kak edge lakukan untuk menenangkannya.

"Iris yang kuketahui itu selalu ceria dan pantang menyerah..." ucap ku,dia menangis lagi dipelukan ku "kenapa?kenapa harus seperti ini...kak edge itu baik hati,kak edge itu...uaaa" ucapnya terhisak-hisak,aku mengelus kepalanya lagi.

"Sekarang kau harus semangat,kalau kak edge tau kau seperti ini dia pasti sedih" ucapku,dia tertegun"aku..." ucapnya, "aku akan mengubah takdir ini,aku akan mengembalikan kak edge...aku tidak akan mengahancurkan 'kunci(edge)' itu" ucapnya.

Aku tertegun,lalu Rilith memasuki ruangan bersama Roan "sa...salam kenal aku ri..rilith! ja...jangan murung iris-san!" ucap Rilith,Iris terkejut dia hampir tertawa melihat perilaku rilith,"namaku roan,iris-san aku memetik ini di halaman istana" ucap roan.

Roan mengambil pohon bunga 'UTUH' sampai ketangkai-tangkainya...itu bukan memetik,tetapi memotong! "Ahahahahaa!" iris tertawa,kami ber3 terkejut "akhirnya kau tertawa lagi" ucap ku,iris tertegun lalu menundukkan kepalanya.

"Aku sadar,kalau aku hanya menangis aku tidak akan bisa merubah apapun" ucapnya,kami ber3 tersenyum mendengarnya "sothe,kau mau membantuku mengubah takdir ini kan?" ucap iris.

Aku terdiam tidak bisa menjawabnya,keheningan diruangan terjadi sesaat, "te..tentu saja iris-san!" ucap rilith memecahkan keheningan,iris tersenyum lalu menoleh kearah ku, "sothe?" tanyanya,aku hanya bisa tersenyum lalu mengangguk.

Cruel FateWhere stories live. Discover now