Epilog

2.4K 142 7
                                    

Aku berjalan mengitari kota elvator,kota ini sudah lebih tenang dibanding sebelumnya...

"Ah,iris-hime!!" teriak seorang anak kecil,lalu dia berlari kearah ku bersama dengan anak kecil yang lainnya "iris-hime! Sedang apa disini?" , "iris-hime cantik!" , "aku mau seperti iris-hime! Menyelamatkan dunia" ucap mereka

Aku terkekeh melihat perilaku mereka "ah! Iris hime-sama! Maafkan mereka...ayo kembali!" ucap perempuan itu yang sepertinya adalah guru sekolah mereka "tidak apa kok,nah ayo kembali ke guru kalian!","Dadaaah iris-hime! Main lagi yaaa!" ucap mereka,aku membalas lambaian tangan mereka padaku.

Sret-!

Aku terkejut karena ada yang menarik lengan bajuku dari bawah,dia lelaki kecil seumuran mereka...tetapi bisa kulihat dari kulit dan sayapnya bahwa dia dari bangsa akuma

"Ada apa?" ucapku sambil berjongkok di depannya untuk menyamakn tinggiku dengan anak ini, "ng...te-terimakasih karena menyelamatkan ayah dan ibu,dan karena tidak menyalahkan kami..." ucapnya sambil gemetaran,aku mengelus kepalanya dengan lembut kulihat dia sedikit terkejut karena elusan ku

"Hei,itu sudah lama terjadi...yang berlalu biarlah berlalu..sekarang semuanya menjadi teman kan?" ucapku,dia menganggukan kepalnya ,kucium keningnya itu "nah,jangan murung lagi ya?" ucapku, "uhn! Kalau sudah besar nanti,aku akan menjadi prajurit iris-hime yang paling kuat!" ucapnya lalu pergi menyusul teman-temannya yang lain.

Aku terus mengitari kota elvator...banyak sekali orang yang menyaap ku,memanggilju "iris-sama" , "iris-hime" , "iris hime-sama" ataupun "hime-sama" aku tidak terlalu peduli dengan panggilan itu...sekarang aku hanya memikirkan satu tempat...

Aku berjalan kearah hutan elvator,semua kenangan itu kembali lagi...kenangan ku bersama mereka berdua...semuanya berawal dari pinggiran kota elvator ini

Aku terus berjalan,tidak tahu berjalan kearah mana...sampailah aku di tempat terakhir kami berkemah di hutan tempat sebelum kami menginap di penginapan itu... Andai saja saat itu aku tidak merengek ingin menginap di penginapan..apa ini tidak akan terjadi?

Ah,ini sudah takdir...bagaimana pun caranya aku menghindar pasti ini akan terjadi...

Tes...

"Eh..eh? Kenapa...aku menangis?" aku terkejut karena air mataku yang terus bercucuran tak henti,padahal aku sudah bertekad untuk tidak menangis lagi..tapi kenapa..kenapa? Aku merindukannya

"Iris...."

Aku terkejut dengan suara itu,kutoleh kepalaku ini pasti 'dia'...

"Uuh...." rengek ku, "sudah lama tidak bertemu ya?" ucapnya,aku hanya terdiam tidak membalas ucapannya "hei,kau menangis lagi? Dasar cengeeeeng!" ucapnya mengejekku "a..aku tidak menangis! Ini kelilipan!" ucapku sambil buru-buru menghapus airmataku,"mau pasti sedih dan kesepian tanpa aku kaan?" godanya.

Sungguh,tidak bisa menahan rasa maluku "baka! Tanpa mu aku baik-baik saja kok,huh!!!" ucapku sambil mengalihkan wajahku,dia berjalan menjauh dariku "hum,kalau begitu aku pergi ya?" ,spontan aku menarik jubahnya

"Jangan pergi,kumohon"

Dia menarik tanganku,memelukku di dadanya yang bidang itu.

"Aku merindukan mu,iris" ucapnya,
"baka..." ucapku

"Aku ingin melindungi mu" ucapnya,
"kau sudah melindungiku...setiap saat" ucapku

"Aku mau kau tidak bisa hidup tanpaku!" ucapnya sambil terkekeh,
"apa maksud mu..ba--!"
Dengan cepat dia menutup mulutku dengan mulutnya,dia menciumku.

"Aku mencintai mu,iris" ucapnya

Mukaku memerah,airmataku berjatuhan lagi "uhu..." rengekku, "eh..eh? Kenapa kau menangis? Aku salah ya?", "BAKA!" kujitak kepalanya, "aduh...sakit! Kau tau kan aku sudah susah payah ke si-" aku menaruh tanganku dimulutnya untuk diam,dia terdiam melihat ke arahku kebingungan

"Berjanjilah padaku...jangan pernah tinggalkan aku" ucap ku,dia tersenyum,memegang tanganku yang menutupi mulutnya lalu mengecupnya pelan "kh..!" ucapku malu, "aku berjanji,hime-sama" ucapnya

"Baka!" ucapku,dia terkekeh "lalu bagaimana jawabannya?" tanya dia, "ja..jawaban apa?" tanyaku, "hooh! Ternyata Iris Hime-sama itu bodoh tidak mengetahui pertanyaan yang diberikan padanya? Haaah~ kau payah sekali ya..hi-me-sa-ma" ejeknya, "aa...aku tidak bodoh!!!" ucapku

"Kalau begitu,apa jawaban mu?" ucapnya sambil berbisik di telingaku,dasar orang satu ini! Menyebalkan!

Kubalas pelukannya,sepertinya dia terkejut karena aku memeluknya "i..iris? Ada apa..?" ucapnya"A...aku..ta...mu" ucapku, "ha?kau bicara apa?" tanyanya kebingungan...uhg! Dasar!

"Terimakasih karena selalu berada disisiku,aku juga mencintai mu...baka!" ucapku lalu mengecup pipinya.

"Eeeeeh?! Iris..kau tadi bilang apa? Eh? Kau mencium pipiku?!?!" ucapnya panik "sudah ah! Aku mau kembali ke rokoko!" , "oi! Iris!!!"

Aku yang dulunya lemah,manja dan cengeng yang selalu bergantung pada mereka berdua,sekarang telah menjadi aku yang kuat,mandiri dan diandalkan oleh banyak orang.

Mungkin benar,aku ini tidak bisa mengubah tadir dari masa depan itu,tapi lihatlah.
Aku bisa membuat masa depan yang lebih baik dengan cara memilih takdir yang lain

Aku tidak akan pernah menoleh kebelakang lagi,aku akan terus berlari kedepan dan pantang menyerah...itu yang kau harapkan padaku kan?

"Terimakasih,kak edge..." ucapku

Ucapan ku terdengar olehnya yang berjalan didepan ku,dia menoleh ke arah ku,tersenyum lalu mengelus kepalaku dengan lembut,menggandeng tanganku... membimbingku keluar dari hutan kenangan itu...

Semuanya telah kembali normal
Karena pengorbanannya
Karena kegigihannya
Karena kasih sayangnya

Aku tidak akan menangis lagi...
Terimakasih

-Tamat-

Cruel FateWo Geschichten leben. Entdecke jetzt