14th : Carry Out

256 50 0
                                    

"Jun sayang mama pulang"

Suara wanita yang dikenalnya sebagai ibu dari Junkyu membuat Junghwan yang sejak tadi duduk dan menunggu di ruang tamu rumah yang diliputi keheningan itu menoleh ke asal suara.

Dilihatnya Jisoo dengan setelan casual hendak menaiki tangga yang ia yakin pasti akan menuju kamar pemuda manis yang saat ini tertidur.

Namun belum sempat Jisoo melangkah di tangga pertama, netranya melihat seorang pemuda berparas tampan yang seperti pernah ia lihat sebelumnya yang kini juga menatap padanya.

"Kamu temannya Jun nak?"

Junghwan menunduk sekilas untuk menghormati Jisoo, "Iya tante, saya Junghwan"

"Maaf sebelumnya tapi anak tante sudah tidur". Lanjutnya

Jisoo mengangguk paham, "Ya sudah. Kalau begitu tante tinggal dulu ya nak. Kamu kalau mau ke kamar Jun gak papa, atau kalau mau pulang hati-hati ya Junghwan?"

Junghwan tak merespon apa yang Jisoo katakan padanya. Namun saat wanita itu hendak kembali melangkah, ia berujar, "Maaf tante, bisa kita bicara sebentar?"

Jisoo menatap heran pemuda seusia anaknya itu yang kini menatapnya dengan raut serius, "Boleh nak, apa ini tentang Jun?"

"Iya tante"

"Ya sudah ayo duduk dulu nak"

Junghwan kembali duduk dan memperhatikan Jisoo yang kini duduk di hadapannya. Setelah memastikan ibu dari Junkyu itu terlihat nyaman, ia meyakinkan dirinya sekali lagi untuk melakukan satu hal yang seharusnya memang ia lakukan.

"Kamu mau bicara apa nak? Katakan saja"

"Sebelumnya saya minta maaf jika terkesan kurang sopan dan ikut campur urusan keluarga tante. Tapi sebagai orang yang mengenal anak tante dan mengerti apa yang dia rasakan selama ini saya rasa saya harus mengatakan ini"

Jisoo masih menyimak apa yang ingin Junghwan katakan dengan ekspresi wajah yang begitu serius itu.

"Apa benar Jun memiliki saudara kembar?". Tanya Junghwan yang langsung membuat ekspresi Jisoo yang semula tenang mulai berubah.

"Itu benar, Jun memang punya saudara kembar tapi anak itu sudah meninggal. Dan tante rasa kamu gak perlu membicarakan anak itu lagi-

- kalau tante boleh minta tolong, katakan pada Jun kalau dia tidak perlu mengingat anak yang sudah meninggal itu lagi"

Junghwan berusaha keras mengontrol  ekspresi dan nada suaranya agar tetap tenang meski yang ia rasakan adalah kebalikannya.

"Maaf tante, kalau boleh tau siapa namanya? Dan kenapa saya harus mengatakan pada anak tante untuk melupakan saudaranya sendiri? Yang saya tau ikatan persaudaraan itu begitu kuat, dan tidak akan mudah untuk melepaskannya begitu saja"

Ekspresi Jisoo semakin mengeruh mendengar setiap ucapan pemuda itu.

"Kamu tidak perlu tau! Dan Jun memang harus melupakan semua hal tentang anak itu agar dia terus bahagia. Anak yang sudah meninggal itu hanya bisa membuat anak saya sedih. Jadi baik saya ataupun Jun tidak perlu mengingatnya lagi!"

"Lebih baik kamu pulang sekarang daripada buang-buang waktu seperti ini!".  Lanjut Jisoo lagi

Jisoo yang mendapati Junghwan masih tak bergeming bangkit berdiri, hendak pergi dari sana sebelum satu nama yang diucapkan pemuda itu berhasil menghentikan niatnya.

"Junkyu"

Junghwan mengucapkan nama itu dengan suara husky yang dalam dan menusuk, tatapannya juga mulai menajam meski ia tetap berusaha menahan emosinya.

ESEDENSIESWhere stories live. Discover now