19

1.1K 205 18
                                    

"Gue udah bilang nggak usah dianter."

Namra memang protes saat Suhyeok memaksa untuk mengantarnya pulang, tapi ia diam saja ketika Suhyeok menggenggam erat tangannya bergandengan sepanjang jalan.

Namra memang protes saat Suhyeok memaksa untuk mengantarnya pulang, tapi ia diam saja ketika Suhyeok menggenggam erat tangannya bergandengan sepanjang jalan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Apa besok gue bawa motor aja?" tawar Suhyeok.

Jarak rumah Namra dari rumahnya memang lumayan jauh kalau ditempuh dengan berjalan kaki.

"Nanti digembok guru BK lagi."

Tawa kecil Namra setelah mengatakannya lekas membuat Suhyeok menautkan kedua alisnya heran.

"Kok tau?" tanyanya.

Kejadian motornya yang digembok guru BK itu sudah lama sekali berlalu.

"Gue lihat."

Suhyeok tidak tahu dibalik diamnya Namra, ia sering memperhatikan orang-orang di sekitarnya.

"Tau motor gue yang mana?"

"Tau."

Anggukan Namra yang membuat Suhyeok tersenyum senang. Memang waktu itu bukan dirinya saja yang ketahuan membawa motor ke sekolah. Ada sekitar tujuh motor yang rodanya dirantai lalu digembok guru BK dan baru boleh diambil oleh wali murid. Dan motor Suhyeok yang paling lama ditahan di sekolah.

"Namra, lo tau kan sejak kapan gue suka sama lo?"

"Kelas satu."

Suhyeok sudah berulang kali mengatakannya, mana mungkin Namra lupa.

"Iya, kelas satu waktu upacara penerimaan murid baru. Lo nggak sengaja nabrak gue, minta maaf berkali-kali, tapi besoknya lo nggak ingat sama gue. Padahal gue nggak bisa ngelupain senyum lo waktu itu."

Namra tampak berusaha merangkai ingatannya sesuai apa yang dikisahkan oleh Suhyeok. Dan rasanya memang tidak asing. Namra pernah mengalaminya meski samar.

Dan secara tidak langsung, Namra merindukan dirinya yang dulu. Namra yang masih bisa tersenyum tanpa tekanan untuk selalu berprestasi.

"Setelah itu nama lo sering disebut saat upacara bendera. Murid teladan, ranking satu, menang olimpiade matematika, menang debat bahasa inggris. Saat lo keluar masuk ruang guru dapet pujian, gue keluar masuk ruang BK dapet hukuman. Gue langsung ngerasa kita beda dunia."

Harus Namra akui, ia suka mendengar cerita dari sudut pandang Suhyeok tentangnya.

"Siapa suruh bandel?" kesalnya.

"Yang penting sekarang udah nggak."

"Kenapa tiba-tiba berhenti bandel?"

Satu hal yang sebenarnya ingin Namra pertanyakan, kenapa Suhyeok tiba-tiba berubah.

"Karena tau bakal sekelas sama lo."

Tentu Namra senang mendengar jawaban Suhyeok itu, tapi juga memunculkan beribu tanya.

"Kenapa?"

Namra pikir ia dan Suhyeok tidak punya ikatan kedekatan apapun kecuali tabrakan tidak sengaja yang Namra bahkan sudah melupakannya.

"Nggak ada alasan apa-apa, karena gue suka sama lo, udah itu aja."

Saat Namra memicingkan mata tak percaya, barulah Suhyeok berucap pelan. Ada keraguan yang membuat suaranya bergetar.

"Hari pertama kita ketemu adalah hari pertama gue tinggal di rumah nenek gue setelah ortu pisah. Gue ngerasa seperti dibuang."

Langkah Namra langsung berhenti. Ia bahkan tidak tahu Suhyeok punya kisah sekelam itu. Meski Suhyeok berusaha tersenyum, tapi Namra tahu ada pedih yang kentara di matanya.

"Karena itu gue sering melanggar, gue berkelahi, keluar masuk ruang BK, gue sengaja cari masalah tapi mereka tetep nggak peduli."

Baru sekarang Namra melihat Suhyeok dari sisi yang berbeda. Bukan Suhyeok yang selalu menjaga dan melindunginya, melainkan Suhyeok yang harus direngkuh dan ditenangkan. Tanpa pikir panjang Namra langsung memeluknya erat-erat.

Bahkan Suhyeok tidak menduga Namra akan melakukannya. Ia tidak pernah salah, bersama Namra memang senyaman itu.

"Karena lo adalah alasan gue bisa senyum lagi. Jadi tolong terus jadi Namra yang tersenyum manis seperti pertama kali kita ketemu," pintanya.

Namra hanya mengangguk tanpa kata.

Namra hanya mengangguk tanpa kata

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
BodyguardWhere stories live. Discover now