Chapter 53 ♗

533 92 2
                                    

"Sambut dia" (4)

⧫︎ ⧫︎ ⧫︎

"Benua Reiss?" ulang Frey bingung.

"Hm." Valias memberikan gumaman.

"Untuk?"

"Ada beberapa perihal yang ingin saya cari tau."

"Tapi, bukankah kau sedang sakit?" tentang Wistar protes.

"Saya tetap harus mencaritahu mereka."

Sebelumnya dia berniat untuk ke ruang baca di Kediaman Bardev tapi karena Wistar menculiknya kemari jadi tidak ada salahnya menelusuri buku yang ada di istana.

Valias rasa ruang baca istana akan lebih lengkap. ".....Kau, selalu berkutat dengan buku. Pelayanmu sudah bilang soal itu. Kau selalu mencari sesuatu yang orang lain tidak tahu apa. Kemudian kau akan selalu muncul dengan sebuah rencana. Kau-- katakan. Apa yang sebenarnya kau cari?"

Frey memberikan pertanyaannya dengan kedua tangan masih ada di bahu Dylan dan Wistar. Mengamati Valias yang masih berposisi berbaring.

Valias menontoni langit-langit tempat tidur.

"Benua Reiss memiliki banyak elemen magis yang tersembunyi dan belum pernah terjamah oleh orang-orang yang tinggal di dalamnya."

Frey mencerna ucapan Valias.

Dia mengerti. Bahkan tentang elf pun---selama ini dia tidak pernah mengira mereka ada---tapi kemudian Valias membuktikannya. Frey sudah melihat empat sosok elf dengan kedua matanya sendiri.

Elemen-elemen magis lain. Seperti sihir yang baru ditemukan dua belas abad lalu. Tampaknya Frey akan hidup di masa di mana manusia akan melihat lebih banyak konstituen keajaiban yang sebelumnya tidak terpikir oleh mereka.

Frey membuka mulutnya bicara. "Apa yang kali ini kau cari?"

Valias diam tidak menjawab membuat ketiga orang di dalam ruangan menunggu akan suara darinya. Valias akhirnya menjawab. "Valias-- maksudku, aku, memiliki beberapa jurnal yang aku dapat dari ibuku. Jurnal itu memberikan kita informasi-informasi tentang komponen-komponen magis yang bisa kita gunakan sebagai kekuatan perang." Dia diam sejenak. "Tapi beberapa dari mereka tidak memberitahu kita di mana letak pasti mereka. Saya harus menelusuri sendiri Daratan Reiss dan membuat tebakan-tebakan saya sendiri."

Ketika dia menemukan informasi tentang elf, dia membaca keterangan di dalam jurnal bahwa tempat persembunyian para manusia bertelinga runcing itu adalah di sebuah perbatasan antara Hayden dengan sebuah daratan kosong. Menciptakan teka-teki untuk Valias yang dia pikir harus dia pecahkan tapi kemudian kata-kata Frey membuatnya menjadikan tempat ditemukannya Vetra sebagai lokasi pertama untuk dikunjungi. Menemukan batu di dalam jurnal, dan melihat sebuah tempat kosong di salah satu pilar---hanya menggunakan instingnya untuk menempelkan batu itu ke ruang kosong yang ada. Dibuat menyaksikan fenomena yang sebelumnya tidak pernah terpikir oleh dirinya sebelumnya. Dan dia sudah memutuskan. Apapun yang akan muncul nanti, dia tidak akan terkejut lagi. "Saya harus mempelajari benua Reiss untuk membuat dugaan-dugaan akan di mana komponen-komponen magis yang bisa kita gunakan itu berada. Saya juga harus melihat peta besar Benua Reiss jika ada."

"Kau belum pernah melihatnya? Count Bardev tidak mengajarkanmu??" Wistar melongo dan Dylan merasa dirinya ingin memukul kepala pangeran Hayden itu---nyatanya dia sebagai putra bangsawan dengan kedudukan Duke memiliki posisi yang sama dengan sang Pangeran Nardeen. Bahkan jika Dylan berada di posisi lebih rendah pun, dia tidak akan segan-segan menghajar siapapun yang membuat dirinya jengkel.

[HIATUS] Count Family's Young Master 백작가의 젊은 주인Where stories live. Discover now