chapter 38

26.2K 2.6K 53
                                    

  Diruangan itu sangat sepi tidak ada yang bergerak. Hanya terdengar suara ketikan dan gerakan jari-jari cantik Charlotte.

Mereka semua kecuali Athena dan Hellena sedang menatap linglung kearah laptop.

Sean duduk dengan tenang disamping Charlotte, menatap layar yang begitu banyak kode yang sangat rumit.

Charlotte sedang melawan hacker musuh. Meskipun dia hanya seorang diri, mereka tidak di level yang sama dengannya.

"Athena, ambil pc yang berada di tas aku dan bantu menyerang mereka. Agar aku bisa memperbaiki yang sudah mereka rusak" perintah Charlotte dengan dingin.

"Oke" Athena

Begitu dia mendengar perintah dari Charlotte, dia mengambil notebook kecil di tas yang Charlotte bawa.

Untung saja, Charlotte selalu membawa pc kemanapun. Notebook yang selalu dibawa Charlotte sangat kecil dan mudah dibawa.

Mereka yang melihat itu tidak bisa menahan keterkejutan lagi. Ini pertama kalinya dia melihat notebook sekecil itu. Bila dibuka hanya sebesar ipad.

Lagi-lagi dengan logo Marelly. Setahu mereka pc yang dimiliki Charlotte tidak ada dipasaran. Mereka sudah melihat laptop Charlotte ketika di apartmentnya. Mengapa Charlotte memiliki semua yang tidak ada dipasaran dan semuanya dengan logo Mallery.

'siapa Charlotte' inilah yang selalu ada dipikiran mereka.

"Zidane, segera ambil PC dan bantu Athena" ucapan Charlotte membuat mereka kembali sadar kembali dari keterkejutan dan Zidane segera bergerak.

Zidane langsung bangun dan mengambil laptop yang ada di kamarnya. Dia duduk disamping Athena tanpa sepatah katapun.

Dia juga heran mengapa dia menurut saja dengan perintah dari Charlotte. Entahlah, sekarang yang terpenting untuk fokus kepusat masalah.

Sean masih menatap Charlotte yang sedang mengetik sesuatu sambil memerintah kedua temannya dengan tenang.

"Arthur, Vincent dan Zio lebih baik kalian sekarang pergi dan bantu anggota lainnya" ucap Charlotte memerintah.

Arthur, Zio dan Vincent saling bertatapan dan menatap kearah Sean. Sean hanya mengangguk dan menyuruh mereka mengikuti perintah dari Charlotte.

"Tunggu perintah untuk menyerang..." tiba-tiba Charlotte berhenti bicara, dia bingung akan berbicara apa. Lalu dia menatap Sean.

"El.. kamu disini karna aku gak tahu apa yang ingin kalian lakukan" Charlotte

"..." Mengapa setelah dia memerintah mereka dan mengatakan kalau dia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Jadi sedari tadi dia memerintahkan mereka tanpa tahu masalahnya. Sungguh mengesalkan, tetapi meski begitu Charlotte sangat pandai dalam masalah peretasan.

Arthur, Zio dan Vincent berdiri dengan linglung, mereka bingung sejenak.

Sean tersenyum kearah Charlotte lalu dia menatap ketiga temannya dengan wajah yang kembali dingin.

"Lakukan perintah Charlotte dan tunggu dari sana kabar dari gue" Sean

"..." Beginikah persahabatan mereka tidak sebanding dengan percintaannya.

Mereka bertiga langsung keluar saat mendengar perintah dari Sean.

Saat ini di ruang tamu hanya ada Sean, Charlotte, Zidane, Athena dan Hellena. Disana hanya Hellena yang duduk diam melihat.

Tidak mungkin Charlotte menyuruh Hellena untuk membantu mereka. Bisa dipastikan mereka akan ketahuan kalau mereka adalah blackfire.

Cukup identitasnya sebagai R yang tanpa sengaja dia ekspos.

charlotte the mysterious girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang