Part 11

57 9 6
                                    

Biar cinta terhalang gunung dan samudra
Aku tetap memegang janjiku padamu
Biar jurang yang terjal ada di depanku
Takkan goyah sumpahku kepada dirimu

Kita bagai kumbang dan bunga
Hatiku pasti hatimu jua
Namun mengapa ada saja
Yang benci tulus cinta kita?

Jangan pisahkan (aku dan dia)
Tuhan tolonglah (kucinta dia)
Biarkan kami tetap bersama
Di dalam suka dan duka

[ By : Deddy Dores & Mayangsari ]
{ Jangan Pisahkan }

_____♢♢♢♢_____
.
.
.

Bintang berjalan sedikit cepat, karena Dicky sudah menunggunya di depan gerbang sekolahnya.

Semalam ia sudah membicarakan perihal niatnya untuk kerja part time dengan kedua orang tuanya. Sebenarnya mereka menolaknya karena sebentar lagi Bintang akan menghadapi UN.

Tapi Bintang berusaha meyakinkan mereka dan akhirnya mereka mengizinkannya. Segeralah Bintang mengabarinya pada Dicky kalau ia bersedia bekerja jadi karyawan Dicky.

"Sudah siap..??" Tanya Dicky pada Bintang saat dirasa Bintang sudah tidak ngos ngosan lagi.

"Sudah..." jawab Bintang tanpa ragu.

"Mulai besok kamu berangkat sekolah pakai motor inventaris dari kantor agar kamu bisa langsung berangkat setelah selesai sekolah." Kata Dicky di tengah perjalanan mereka.

"Tapi, saya kan karyawan baru pak. Bahkan bisa di bilang saya baru mulai jadi karyawan pak Dicky, saya takut banyak yang tidak suka karna ini.." kata Bintang sedikit ragu untuk mengatakannya.

"Tidak akan ada yang marah sama kamu. Saya janji..." jawab Dicky menenangkan.

"Ini juga demi kebaikan kamu, biar kamu tidak capek kalau bolak balik berangkat sekolah dan bekerja." Alasan Dicky dan Bintang pun menurut.

Bintang pagi tadi sudah menceritakan perihal pekerjaan barunya ini kepada ke-3 temannya, dan mereka cukup kaget karena Bintang bekerja di perusahaan Dicky yang statusnya sebagai tunangan Bintang.

"Padahal kalau lo nikah sama pak Dicky, lo nggak usah capek capek kerja Bi..." ucap Ayu seolah menasehati.

"Lah... Lo kan tunangannya pak Dicky, kenapa nggak minta uang aja sama dia, beres kan...?? Jadinya lo nggak usah kerja juga sama dia.." usul Mela yang di setujui oleh Ayu juga.

"Gue juga bukan siapa siapa dia. Masa gue udah minta minta duit sama dia, kesannya gue kaya beneran jadi sugar baby nya dong.." jawab Bintang menolak usulan Mela.

"Lah... memangnya kenapa...? Tunangan kan berarti kalian sudah punya ikatan yang resmi dong..." sela Chelsea ikut berpendapat.

"Nggak harus gitu juga kali. Gue bukan tipe cewek yang suka minta minta sama orang lain. Lebih baik gue capek tapi itu benar benar hasil dari keringat gue sendiri.." jawab Bintang dan disetujui oleh teman temannya.

Sampai di kantor, Bintang dan Dicky di sambut ramah oleh karyawan yang berpapasan dengan mereka. Sebenarnya bukan pada Bintang mereka menyapa, tapi lebih tepatnya pada Dicky.

Bintang dan Dicky sampai di sebuah ruangan yang lumayan besar 3 kali lipat dari kamarnya.

"Kantornya gede banget pak...??" Tanya Bintang saat masuk ruangan itu. Ia menelusuri dengan matanya sepenjuru ruangan.

"Terkadang saya lelah dan malas untuk pulang kerumah, jadi saya buat ruangan ini khusus seperti apartement untuk saya." Jawab Dicky jujur.

Terkadang ia malas pulang karena papanya yang selalu saja menuntutnya untuk membawa calon istri. Sedangkan Dicky saat itu tidak pernah berfikir untuk menikah dengan siapapun. Sampai akhirnya ia bertemu dengan Bintang dan anggapan itu akhirnya ia hilangkan sendiri.

ALL ABOUT LOVE ( END )Where stories live. Discover now