Part 13

67 10 4
                                    

Kutatap dua bola matamu
Tersirat apa yang 'kan terjadi
Kau ingin pergi dariku
Meninggalkan semua kenangan
Menutup lembaran cerita
Oh, sayangku, aku tak mau

Ku tahu semua akan berakhir
Tapi ku tak rela lepaskanmu
Kau tanya mengapa aku
Tak ingin pergi darimu
Dan mulutku diam membisu

Salahkah bila diriku
Terlalu mencintaimu?
Jangan tanyakan mengapa
Kar'na aku tak tahu

Aku pun tak ingin bila
Kau pergi tinggalkan aku
Masihkah ada hasratmu
'Tuk mencintaiku lagi?

Apakah yang harus aku lakukan
'Tuk menarik perhatianmu lagi? Oh-oh
Walaupun harus mengiba
Agar kau tetap di sini
Lihat aku, duhai sayangku

By : Fatin Shidqia
(Salahkah aku terlalu mencintaimu)

▪▪▪▪♤♤♤♤▪▪▪▪
.
.
.

Setelah kemarin Bintang berfikir keras, ia akhirnya memutuskan untuk berhenti bekerja. Mengingat UN juga tinggal 2 bulan lagi.

Jadi, 2 bulan sudah Bintang bekerja dengan Dicky. Dan Dicky memberikan honor yang fantastis untuk Bintang. Sampai Bintang pernah sempat mau mengembalikan separuh honornya kembali.

Ia merasa sepertinya tidak sepadan saja, bayaran mahal untuk pekerjaan Bintang yang tidak terlalu banyak itu. Bintang hanya menyalin saja, terkadang ia hanya disuruh untuk mengecek apakah masih ada typo atau tidak.

Ia merasakan pekerjaan yang sesungguhnya itu setiap mendekati akhir bulan. Banyak data yang harus ia masukan satu persatu. Tapi setelah masuk awal bulan sampai pertengahan, pekerjaan Bintang itu terbilang santai.

2 kali Dicky selalu menolak saat Bintang hendak mengembalikan sebagian honornya itu. Katanya "jangan dikembalikan. Saya malu, hanya bisa memberimu honor segitu. Nanti kalau kamu sudah jadi istri saya, baru saya kasih atm untuk kamu. Berapapun kamu mau nominalnya. Saya kasih buat kamu."

Herannya Bintang tidak pernah marah atas ucapan Dicky tadi. Tapi sebaliknya ia kadang jadi bucin sendiri kalau Dicky mengatakan kalimat itu.

"Kenapa kamu harus berhenti bekerja Bintang...??" Tanya Dicky seolah tidak terima kalau Bintang mengundurkan diri. Bukan apa apa, karna pekerjaan ini, kini mereka jadi semakin dekat. Kalau setelah berhenti bekerja membuat Bintang menjauh lagi Dicky tidak akan sanggup mengizinkannya.

"Iya.. karena saya juga mau mempersiapkan untuk UN pak..." jawab Bintang. Ada perasaan berat di sana, entah karena apa, Bintang juga tidak tahu.

"Kalau kamu mau bermain main dulu dengan temanmu, kamu tidak usah berangkat ke kantor saya dulu, saya izinkan. Tapi jangan berhenti bekerja." Kata Dicky mencoba memberi pilihan.

Bintang terdiam, selain bermain main, ia juga harus belajar untuk persiapan UN nanti. Belum kalau ada pelantikan Laksana setelah UN selesai.

"Nanti kalau kamu sudah puas bermain dengan mereka, kamu bisa tetap bekerja, jam berapapun kamu mau berangkat, saya setiap hari di kantor sampai jam 8 malam." Kata Dicky berusaha agar Bintang mau mempertimbangkan usulannya.

"Saya pikir... banyak yang harus saya persiapkan juga pak. Jadi mungkin memang lebih baik saya berhenti bekerja dulu, sampai UN selesai.." Bintang tetap kekeh dengan pendiriannya, meskipun berat.

Tiba tiba saja Dicky memeluk Bintang yang sedang menunduk sedari tadi karena tidak enak menolak tawaran Dicky. Sontak saja membuat Bintang kaget.

Dicky memgurai pelukan Bintang, ia menangkup wajah Bintang dengan kedua tangannya, menatap mata Bintang dengan penuh perasaan. Tiba tiba tanpa aba aba...

ALL ABOUT LOVE ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang