Seven

6.5K 672 78
                                    


Disaat matahari sudah mulai terik para murid berada di sekolah mata itu baru terbuka.

"Astaga!jam berapa ini"Jake berucap panik dengan badan yang langsung terduduk.menatap sekelilingnya dan tidak ada jam.

Bangkit dari duduknya dengan terburu-buru yang mana hal itu membuat kepalanya sedikit berdenyut kemudian berlari menuju pintu.

Klekcklek

Terkunci

Mencoba mengetuknya sambil memanggil nama heesung dengan panik.

"Om!"

"Om!!"

"Om heesung!!!"

Terkunci dan tidak ada kunci yang menggantung di sana.jake menarik rambutnya karena panik.

Ia tak tau ini jam berapa dan seingatnya ia ada kelas pagi hari ini.

Menyandarkan tubuhnya pada pintu dan melorotkan badannya menjadi duduk.

Hiks.....lambat kuliah deh gue

Iya Jake nangis karena panik.soalnya dia takut bakalan absen kuliah hari ini.









Tangisannya sudah berhenti terganti dengan kegiatan melamun.jake menatap ke depannya kosong.

Kenapa gue nangis?

Jake mengusap wajahnya kemudian bangkit dan melangkah duduk ke atas ranjang.

Dia harus ngapain sekarang.dia nggak bi-...

Ooh balkon!

Jake bangun dan melangkah menuju pintu dengan gorden putih itu membuka terlebih dulu gorden itu dan pintu kaca pun terlihat.

Membukanya dan tak terkunci melangkah keluar menuju balkon kemudian menatap ke bawah.

Hah

Jake menghela nafas berat begitu melihat ke bawah yang jaraknya mungkin ada empat lantai pupus sudah harapan untuk keluar.

Kalaupun mencoba mungkin Jake akan merasakan patah kaki pertamanya.

Mencebikkan bibirnya sebelum memutuskan untuk kembali masuk ke kamar.

Hah~

Jake menatap sekeliling kamar dan terhenti pada sebungkus coklat di atas meja.

Punya siapa tuh?

Jake melangkah mendekat dan mengambil coklat itu.

"Ini boleh dimakan nggak?"Jake bergumam sambil membolak-balik coklat ditangannya.

"Makan aja deh,om heesung kan baik pasti dibolehin"Jake mulai membuka bungkus coklatnya dengan antusias.

Dia suka coklat tau

"Emm~enak"Jake berucap sambil menggoyang kepalanya ke kanan dan ke kiri .

Jake menyelesaikan makan coklat nya begitu terlihat tinggal setengah.

Dia sayang giginya juga karena nggak enak gitu ngabisin makanan punya orang tanpa izin lagi.

Jake melangkah menuju kamar mandi untuk mencuci tangan sebelum kemudian kembali dan menuju ranjang.

Oh ya! Handphone

Jake bergerak rusuh mengelilingi kamar itu mencari handphonenya.

Pok

Jake memukul kepalanya handphonenya ia letakkan di ruang PS semalam menghela nafas melangkah dengan badan tertunduk sayu Jake melangkah mendekati kasur .

Tidur aja kali ya?

Daripada dia gabut kan dan sekarang juga terlihat sudah cukup siang dan kelasnya mungkin sudah selesai.mendudukkan dirinya diatas ranjang dan duduk melamun nggak juga sih dia lagi mikir

Setelah beberapa menit berpikir hal itu membuat Jake merasakan kantuk sungguhan memilih membaringkan tubuhnya dan tak lama kemudian dirinya kembali tertidur.

Jake bahkan tak sadar dengan dirinya yang sudah berganti pakaian menjadi menggunakan piyama biru tua itu




















Sedangkan di dalam ruangan nya heesung tampak tersenyum penuh kemenangan menatap layar komputer yang memperlihatkan Jake yang sudah tertidur lelap itu.

Heesung adalah dalang dari semua ini.

Iyalah ya kali sunghoon ✌️
...
























"Jake.."

Jake membuka matanya dan wajah heesung yang hanya berjarak beberapa centi darinya adalah hal yang pertama ia lihat.

Mengedipkan matanya sebelum kemudian memeluk heesung sambil bernafas lega.

"Akhirnya..."heesung membalas pelukan Jake bahkan membantu Jake untuk mendudukkan tubuhnya.

"Kena-.."ucapan heesung terpotong begitu saja oleh Jake yang kini menatapnya marah.

"Om! Jake kok dikunciin sih!"Jake berujar sambil melipat tangannya di dada.

"Ooh itu...om memang kunciin tapi om simpenin kunci kok"

"Nggak ada tuh"Jake berkata dengan kening yang mengerut perasaan ia tak melihat kunci dari tadi.

"Terus itu apa?"heesung menggeser tubuhnya dan tampak kunci yang terletak begitu saja di atas nakas samping ranjang.

"Loh kok-"

"Udah.kamu belum makan kan?"Jake mengganguk masih dengan ekspresi bengong menatap kunci itu.padahal dirinya ingat bahwa tidak ada kunci di sana.

"Yaudah kita makan dulu baru nanti om antar pulang"dan Jake hanya dapat mengganguk patuh.

Heesung tersenyum mengusap rambut Jake sebelum kemudian melangkah keluar dari kamar dan senyuman itu berubah jadi seringaian licik.

Ia sebenarnya memang dengan sengaja mengunci Jake dan kunci itu memang tidak ia tinggalkan tadi itu hanya akal akalan saja.sungguh licik bukan




















...

"Om"heesung bergumam menjawab panggilan Jake.

"Tadi Jake makan coklat,punya om bukan?"

"Coklat yang di meja dalam kamar?"Jake mengganguk.

"Ooh iya itu punya saya"

"Nggak papa?"Jake bertanya dengan sedikit gugup.

"Nggak papa.."heesung sedikit terkekeh melihat Jake yang begitu gugup.

"Kamu mau eskrim? Buat dessert"

"Mau!"Jake berucap semangat siapa sih yang nolak kalo ditawarin eskrim.

Heesung tersenyum gemas melihat Jake yang bersemangat itu mengelus rambutnya sambil terkekeh.

"Gih habisin dulu makanannya"Jake mengganguk semangat dan melanjutkan makannya.

"Enak?"Jake mengganguk

"Enak"

"Habis ini kamu mandi baru om anterin"Jake mengganguk kemudian beralih kembali pada eskrim nya.































Cleck~

Pintu itu terbuka menampilkan heesung yang terlihat baru saja mandi di kamar mandi lainnya di rumah ini.karena Jake mandi di kamar mandinya.

"Jake-.."ucapan nya terhenti saat dirinya mendapati Jake yang tampak tertidur di kasurnya.

Kok-

Heesung tersenyum senang mendekati Jake kemudian memperbaiki posisi tidurnya kemudian dengan senyum liciknya dia berucap.

















You're mine boy

Sugar Daddy [HeeJake]Where stories live. Discover now