eightteen

1.6K 125 2
                                    


Jake mengedipkan matanya perlahan menghalau cahaya matahari yang menusuk matanya kemudian berusaha bangkit untuk duduk, meringis merasakan perih di bagian bawahnya. Jake menggoyangkan lengan pria yang sama tidak mengenakan baju seperti dirinya.

"Om..om.."gumaman dengan suara serak terdengar dengan pria yang lebih tua kini bangun dari tidurnya.

Dengan mata yang baru terbuka satu juga rambut yang berantakan heesung menatap Jake bertanya.

"Bantuin, mau kuliah"ah ia lupa ini sudah bukan hari libur lagi, dengan sedikit sempoyongan bangkit untuk mengangkat Jake ke kamar mandi. Tenang mereka berdua sudah mengenakan dalaman untuk menutup bagian privasi masing-masing.

Mendudukkan tubuh kecil dalam gendongannya ke toilet yang tertutup itu, heesung kemudian mengusap wajahnya meregangkan tubuhnya untuk membuat dirinya lebih sadar.

"Saya siapin air hangat dulu"melangkah meninggalkan Jake yang mengganguk untuk menyiapkan bak mandi untuk yang lebih muda.

Sedang Jake kini bangkit dengan sedikit tertatih berjalan ke wastafel untuk melihat pantulan dirinya di kaca, tangannya naik menyentuk tanda kemerahan yang memenuhi dadanya. Ia selalu melarang heesung untuk membuat tanda di lehernya, orang pasti akan berpikir yang tidak-tidak jika ia keluar dengan banyak tanda di lehernya.

Jake terkesiap saat sebuah kecupan mendarat di lehernya dengan lengan yang kini melingkari perut telanjangnya. Kecupannya bertambah banyak dengan heesung yang semakin mendusel padanya, Jake merengek karena merasa geli.

"Saya suka wangi kamu"hidung yang lebih tua menyapu lehernya.

"Mana ada wangi ini, bau keringat"keringat karena kegiatan panas mereka semalam.

"Itu yang saya suka"

"Ngga jelas"heesung terkekeh gemas mengangkat tubuh yang beratnya tidak seberapa untuknya itu lalu di turunkan ke bak mandi yang sudah siap dengan busa yang terlihat.

Membiarkan yang lebih muda membersihkan dirinya dengan kepala yang kini menyender pada pundak kecil Jake.

"Jangan tidur di situ om"heesung yang hampir terlelap itu tertawa kecil, bangun untuk membantu menggosok badan Jake kemudian membilas tubuh si kesayangan dan membungkusnya dengan bathrobe.

"Saya mandi dulu"meninggalkan Jake di depan lemari besar yang dikhususkan untuknya, sedang yang lebih tua akan mengenakan pakaian dari wardrobenya yang terhubung dengan kamar ini.

Mengenakan pakaiannya dengan cepat, tenang tidak ada cctv di kamar ini. Jake kemudian melirik ranjang yang tampak begitu berantakan di sana, melangkah mendekat dengan niat ingin membersihkan. Namun suara heesung yang baru keluar dari kamar mandi menginterupsi nya.

"Gausah di bersihin, biar pelayan aja"Jake yang mendengar itu mengangguk menarik tangannya yang akan menyentuh selimut.

"Turun duluan saja, saya menyusul"heesung melangkah ke wardrobe untuk berganti pakaian diikuti dengan Jake yang melangkah keluar kamar.

"Jake, tolong"Jake yang duduk itu bangkit untuk memasangkan dasi untuk heesung, dengan telaten juga lembut mengikat dasi itu dalam diam.

Heesung yang menyadari hal itu menatap wajah jake yang lumayan dekat dengannya, menunduk melihat wajah prianya yang sibuk dengan bibir yang tertutup rapat.

"Ada apa? Kenapa diam saja"tangan Jake tinggal di pundak pria yang lebih tinggi usai merapikan jasnya.

"Lagi gak mood"dagunya di angkat kemudian, menatap wajah tampan pria yang merupakan pacarnya itu. Walaupun masih tidak jelas karena pria di hadapannya tidak pernah menembaknya, menyampaikan perasaannya.

Sugar Daddy [HeeJake]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin