Bab 24.A Little Happiness

5.5K 447 67
                                    

Selamat Membaca















"Maaf ya kak. " Sea mengeluarkan suara nya saat sang kakak kembali melajukan mobilnya lebih pelan dari tadi.

Setelah pelukan hangat tadi perasaan nya menghangat. Jujur ia bahagia tentu saja, ia sudah sangat lama menunggu waktu ini. Padahal sebelumnya ia sudah menyerah untuk melanjutkan semuanya tapi sikap kakaknya hari ini merubah semua pemikiran nya. Hanya saja masih ada satu hal yang mengganjal, ia takut kakaknya mengetahui semua fakta yang ia dan papa nya sembunyikan selama ini.

"Kenapa lo min____maksud kakak kamu minta maaf?? " Tanya Leon gugup.

Sea yang mendengar kakaknya gugup lantas tertawa pelan. "Panggil senyaman kakak aja, kakak mau nerima Sea aja Sea udah bahagia banget. "

Leon tersenyum canggung sejujurnya ia memang belum terbiasa memanggil Sea dengan panggilan yang lembut layaknya kakak beradik di luar sana. "Sorry kakak belum biasa nanti kalo kakak terlalu kasar sama lo__maksud kakak kamu tegur aja ya. " Ucap nya tenang.

Sea mengulurkan tangan nya mengusap lembut lengan kakaknya yang lebih besar darinya. "Nggak apa kak. "

Leon menurunkan lengan kiri nya yang di usap Sea sengaja menyetir hanya dengan satu tangan. Satu tangan nya menggenggam lembut tangan milik Sea. Ini pertama kali nya ia bersikap seperti seorang kakak. Ia masih perlu banyak belajar agar setidaknya mama nya tak menertawakan nya di atas sana.


"Ma, yang Leon lakuin bener kan?? " Batin nya.

"Sea kamu udah hubungin papa dan bilang kalo lo sama gue?? " Tanya Leon tiba tiba.

Sea melebarkan maniknya ia bahkan baru ingat jika pengawalnya dan sahabat nya ada di sana dan pasti sekarang pengawalnya panik saat tak mendapati nya di sana. "Sea lupa kak. "

Ia bergerak panik mengambil ponsel yang berada di saku celana nya namun saat ia berhasil mendapatkan nya ia berdecak kesal melihat ponsel nya sudah mati kehabisan baterai. Pasti sekarang papa nya sangat panik dan tentu saja marah.

"Ponsel Sea mati kak. " Sea menatap kakaknya dengan tatapan memelas nya.

"Ceroboh banget sih lo, maksud kakak kamu Sea heran gu___ arkhh terserahlah,  heran gue papa sabar banget ngadepin lo. " Leon berdecak saat mulut nya masih juga tak mau di ajak kompromi.

Sea tertawa kecil mendengar kakaknya uring-uringan sendiri. "Nggak apa kak. "

"Ambil ponsel gue di jaket gue ini. " Leon mengarahkan tatapannya sejenak pada jaket yang ia kenakan setelah kemudian fokus kembali ke jalanan yang tak begitu ramai.

Sea bergerak ragu merogoh jaket yang memang sekarang di kenakan kakaknya. Sedikit kesulitan karena gugup takut kakaknya berpikir ia lancang, sampai akhirnya ia berhasil mendapatkan ponsel hitam milik kakaknya. Menatap bingung kakaknya karena tak tau password ponsel di genggaman nya.

"Password nya huruf L. " Ucap Leon saat tau Sea menatap bingung ponsel nya.

Sea mengangguk lalu memasukkan ponsel nya. Mencari nomer papa nya yang untung saja di beri nama kontak 'Suaminya Mama' oleh kakaknya sehingga ia tau jika itu nomer milik papa nya. Tanpa banyak menunggu ia segera menakan nomer papanya menelpon papa nya. Berharap papa nya segera mengangkat panggilan nya.

Tentang Sea (End) Where stories live. Discover now