Hujan Ke_23

132K 11.7K 687
                                    

Aku nggak akan bosen-bosen minta tolong buat spam komen

Plisss.. bantu Karang - Launa nyari penerbit dengan spam komen yang banyak

Bisa yuk 1000 komen per part

happy reading

*
*
*
*

Tak perlu sibuk mencari seseorang yang menurutmu sempurna
Jika di dekatmu
Sudah ada orang yang bisa membuatmu bahagia


* * * * *

Ia memandang gadis di depannya dengan tatapan penuh tanya, "Laura??" seru Karang tak percaya.

"Laura? Maksud kamu apa?" Jawab Laura pura-pura tak mengerti maksud dari ucapan lelaki di hadapannya.

"Lo Laura. Bukan Launa," Karang beranjak dari tepi danau yang mulai indah dihiasi kunang-kunang.

"Aku Launa Rang. Pacar kamu...!"

"Nggak. Lo bukan Launa!"

"Apaan sih kamu!! Aku Launa Rang!!!" Laura terus saja meyakinkan Karang jika ia adalah Launa.

"Gelang lo mana?" Karang menghentak tangan Laura untuk memeriksa pergelangan tangan gadis itu.

"Gelangnya tertinggal di rumah waktu aku mandi."

"Itu gelang apa?" selidik Karang kembali.

"Gelang couple kita."

"Bentuknya seperti apa? Dan apa tulisan yang ada di sana?" Karang membombardir Laura dengan rentetan pertanyaan penuh selidik.

"Aku nggak perhatiin tulisannya."

"Mustahil lo nggak tau tulisannya. Karna gue dan Launa membuatnya bersama."

"Sorry Rang. Tapi aku bener-bener nggak ingat tulisannya."

"Pliiiis.. Hentikan Laura. Lo bukan Launa. Lo bukan dia."

"Rang..."

"Launa nggak akan melakukan hal seperti ini. Jawab Lor. Gimana bisa lo yang datang dan bukan Launa?"

"Tapi Rang, aku Launa!!" Laura tetap kekeh meyakinkan Karang.

"AAAAAAAA...!!!! HAAAAAAAAA....!!!!!" Karang berteriak mengacak rambutnya kesal. Ia merasa sangat bersalah dan sangat bodoh. Bagaimana mungkin ia tak bisa membedakan gadis yang ia cintai dan kini malah menghianatinya dengan bermesraan dengan gadis lain yang notabene adalah saudara kembarnya.

"Lo yang pergi atau gue yang pergi..!!!" Seru Karang. Kebohongan Laura membuat kemarahan lelaki itu memuncah.

"Rang..." Laura mencoba meraih lengan Karang namun Karang mundur menolak.

"Ok.. gue yang pergi." Ucap Karang setelah ia mengatur nafas dan amarahnya.

"Rang pliissss" Laura kembali mencoba meraih lengan Karang.

"Laura plissss... Kalo lo bukan saudara gadis yang gue cintai, gue nggak tau apa yang akan gue lakuin ke lo."

"Maafin gue Rang."

"Gue sudah terlalu sering maafin lo!!" Karang menghentak tangan Laura yang masih menggantung di lengannya. "Launa di mana?" Ia kini berbalik menatap Laura dengan penuh emosi.

Aku Tak Membenci Hujan [ TERBIT ]Where stories live. Discover now