Hujan Ke_33

128K 11.5K 488
                                    

YUK SUPPORT 1K FOLLOWER

Sebelum baca jangan lupa vote
dan ramaikan kolom komentar ya.

aku lihat pembaca bertambah, tapi sepi notif
sedih banget..

Jangan jadi silence riders
Atau jadi tuyul yang datang ngendap-ngendap
Satu vote dan comment kamu sangat berarti.

happy reading

*
*
*
*
*

Cinta itu tak begitu rumit
Sampai kamu harus berubah menjadi orang lain
Karena cinta itu sederhana
Hanya mencintai dengan apa adanya.

Cinta itu tak begitu rumitSampai kamu harus berubah menjadi orang lainKarena cinta itu sederhanaHanya mencintai dengan apa adanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

* * * * *

"Paha cewek lo bening banget apalagi belahan dadanya, uhuyyy..." terdengar samar namun jelas, suara bisikan menerobos ke dalam telinga Karang yang saat ini berpapasan dengan seorang lelaki yang akan meninggalkan restaurat tempat ia dan teman-temannya berkumpul.

"Brengsek..."

Mata Karang terbelalak, air wajahnya berubah murka seakan hendak memakan seseorang, Karang yang tersulut emosi, segera berlari mengejar si lelaki yang saat ini sudah meninggalkan ruangan.

"Rang..." Launa yang memanggil Karang sekembalinya dari toilet, tak di gubris sama sekali, Karang terus berlari mengejar lelaki yang semakin jauh dari pandangan.

"Karang kenapa?" tanya Launa kepada teman-temannya yang sedang asyik menikmati ayam goreng gratisan.

Lukka menggeleng dengan ayam goreng yang penuh menyumbat mulut bersamaan dengan Jonny yang mengangkat bahu tak tahu.

"Emang Karang kenapa?" Tanya Orion yang tak melakukan aktfitas apapun.

"Gue nggak tau Yon, tapi barusan gue liat dia lari ke luar restoran tanpa merespon panggilan gue"

"Nggak denger kali" Seru Lukka setelah ia menelan tegukan kesekian dari ayam gorengnya.

"Nggak mungkin Luk, gue sama dia cuman jarak beberapa senti doang" jelas Launa.

"Coba lo telpon" Saran Jonny yang kini mulai penasaran dengan kelakuan Karang.

Setelah beberapa kali percobaan, telpon dari Launa tak diangkat sama sekali "Nggak bisa, nggak diangkat sama Karang" ucap Launa cemas. "Gue nyari dia dulu ya, gue nggak bisa cuman nunggu dia doang disini"

"Mungkin ada sesuatu yang penting kali Lon, lo tunggu aja disini" sambung Thalia.

"Nggak Thal, perasaan gue nggak enak, raut wajah Karang barusan, nggak kek biasanya"

Aku Tak Membenci Hujan [ TERBIT ]Where stories live. Discover now