Closure

3.4K 283 63
                                    

"I love you more." Ucap Wonwoo seraya menatap telak di kedua obsidian Mingyu membuat Mingyu jadi salah tingkah juga.

Ah, dua orang ini benar-benar. Mengapa mereka bertingkah seperti remaja yang baru pertama kali dimabuk cinta sih? Kalau kata Hoshi, "Wonwoo sama Mas Mingyu, lo berdua alay ew bintang 1. Tidak nyaman untuk perut, bikin mual."

Benarkah? Bagaimana menurut kalian?


{}


23.24

Ceklek!

Wonwoo membuka pintu ruang IGD rumah sakit kemudian berjalan dengan susah payah menuju ke arah dokter dan suster yang tengah berjaga seraya menggenggam lengan kirinya yang terus menerus mengeluarkan darah dengan derasnya. Ditambah lagi sebelah kakinya juga nampak terluka sehingga ia harus berjalan dengan pincang. Lelaki berkacamata itu tersenyum ketika sampai di depan dokter dan suster yang menatapnya khawatir.

"Permisi dok, sus. Tolong... saya abis jatoh keserempet mobil hehehe." Dokter yang tengah berjaga tersebut sontak membawa Wonwoo untuk duduk di salah satu bilik yang ada di IGD tersebut sedangkan suster yang tadi dengan sigap mengambil barang-barang yang diperlukan untuk merawat luka-luka Wonwoo.

"Dibuka dulu jaketnya ya? Celananya saya gunting gapapa?" Wonwoo terdiam. Sedikit tidak rela jika celana mahalnya harus digunting meskipun penampakannya sudah tidak lagi seperti baru dan sudah robek dikarenakan jatuhnya tadi.

Well, alasan Wonwoo datang ke Instalasi Gawat Darurat malam ini adalah dikarenakan lelaki itu baru saja diserempet oleh sebuah mobil yang melaju dengan cepat ketika ia tengah menikmati perjalanan pulang dari Cafe menuju rumah sakit untuk mengantarkan Mingyu kue-kue dari cafe keluarga Hoshi.

Yah, memang sepertinya malam ini bukan lah malam keberuntungannya. Meskipun lelaki yang menyerempetnya itu sudah bertanggung jawab dengan memberikan Wonwoo uang sebesar lima ratus ribu rupiah, tapi tetap saja luka yang diterimanya cukup parah. Buktinya sedari tadi darah terus merembes ke jaket kelabu yang digunakannya.

Jika mau lebih jelas, lihat saja bagian tangannya. Di situ terdapat luka robek yang cukup besar dikarenakan ketika Wonwoo jatuh tadi ia jatuh ke arah kiri sedangkan di kirinya terdapat sebuah kebun atau lapangan entah Wonwoo tidak tau yang dibatasi dengan pagar kawat. Naasnya, ketika ia jatuh lengan kirinya tidak sengaja menancap pada kawat besi yang mencuat sehingga ia harus mendapatkan luka goresan panjang yang cukup dalam.

Tidak berhenti disitu saja, sedikit keberuntungan setidaknya masih berpihak kepadanya. Ia jatuh di atas rumput sehingga ia tidak mengalami luka-luka serius seperti jika ia terjatuh di aspal. Namun, sepertinya ada luka di kakinya yang sempat terjepit dengan motornya dikarenakan ia terjatuh ke bagian kiri sehingga menyebabkan kakinya pincang.

Beruntung laki-laki yang menyerempetnya itu bertanggung jawab setidaknya sudah memberikan Wonwoo kepalan uang. Yah, lelaki itu untungnya juga sudah meminta maaf dikarenakan mengebut di tengah malam yang gelap seperti ini dikarenakan tengah membawa istrinya yang hendak melahirkan ke rumah sakit.

Wonwoo sempat melihat ke arah kursi penumpang yang ternyata memang ada seorang wanita yang sepertinya tengah menahan rasa sakit sehingga Wonwoo yang tadinya hendak marah karena kue-kue untuk Mingyu jadi hancur dan entah apakah bisa diselamatkan atau tidak jadi tidak jadi marah dan malah tersenyum kemudian mengusir lelaki itu untuk segera membawa istrinya ke rumah sakit.

Meskipun dengan kondisi tangan dan kaki yang terluka, Wonwoo menjalankan motornya menuju rumah sakit tempat Mingyu menjalankan residensinya yang sedari awal memang tujuannya. Yah, ia belum mengecek kue-kue yang dibawanya tadi sih. Wonwoo pun mengecek kantong berisi kue-kue untuk Mingyu yang sebelumnya ia letakkan di sampingnya dan menghela napas lega. Ya setidaknya selain kue yang rusak ternyata roti yang ia bawa masih bisa dimakan walaupun kondisinya sudah gepeng.

Swastamita | Meanie [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang