#10

30 1 0
                                    

Setidaknya kasih tau ke Sela, cara care ke dia.

Saat ini Sela sudah berada di apartemen abangnya itu. Gadis itu sudah sibuk sendiri dengan acara TV yang sedang di tontonnya. Sedangkan Zevan, sibuk membuatkan Sela makan siang.

Jika bisa di bilang, Zevan adalah ayah kedua Sela. Lelaki itu yang setia mengurus Sela bahkan ketika adiknya sudah dewasa. Dalam segi apapun, Sela yang utama. Entah harus di gambarkan seperti apa rasa sayangnya kepada adiknya itu.

"Nah udah jadi, nih. Sekarang makan dulu."

Zevan menghampiri Sela dengan sebuah nampan di tangannya. Menyodorkan satu piring nasi serta lauknya ke arah Sela. Gadis itu mengambilnya tanpa mengalihkan pandangan dari TV. Zevan hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Dari dulu abang ngga pernah menang dari Spongebob."

Perkataan yang sontak membuat Sela menoleh, menatap abangnya bingung.

"Kok gitu? Maksudnya gimana?"

"Itu, kalau udah nonton Spongebob abang di cuekin," jelas Zevan membuat Sela langsung mematikan TV nya.

"Loh? Kok di matiin?"

"Biar abang menang dari Spongebob, enak aja dia kalahin abang Sela gitu aja," gerutu Sela.

Tak tahan lagi, Zevan mengacak rambut adiknya gemas. Astaga, bahkan rasanya Zevan ingin mengantongi Sela agar bisa terus bersamanya.

"Ih Abang! Berantakan, dong, rambut Sela."

"Memang udah berantakan, Sela."

Sela mengerucutkan bibirnya pura-pura kesal, lalu detik berikutnya mulai memakan makanannya yang sudah hampir dingin itu.

"Bentar, dek. Ini dahi kamu kenapa?" tanya Zevan setelah sadar, menangkup wajah Sela untuk melihatnya lebih jelas.

"Eh?"

Raut wajah Zevan seketika berubah, membuat Sela merutuki dirinya sendiri karena sudah paham betul apa yang akan abangnya lontarkan.

"Dahi kamu kenapa? Kenapa bisa lebam kaya gini? Siapa yang buat kamu begini, Sela?"

"Oh ini, tadi ngga sengaja ke bentur pintu ... lagian ini ngga parah, kok."

"Ke bentur???"

"Aduh, itu abang. Ini beneran ngga papa, bukan luka parah cuma pusing dikit aja."

"Beneran?"

"Iyaa."

"Udah di obati tadi?"

"Udah."

"Masih pusing?"

"Dikit aja."

"Yaudah sini abang cium."

Suasana mendadak hening, Sela menatap abangnya itu. Sedangkan yang di tatap menatapnya dengan polos.

"Ini abang emang modus ya?"

***

From : Derlino Rava
Di mana?

Sela mengerutkan dahinya kala mendapat pesan itu. Tanpa pikir panjang, ia membalasnya dengan cepat.

Lagi di luar, kenapa Rava?

Sama siapa?
Luar mana?

Mama, di supermarket

Oh, oke

Lagi, Sela di buat bingung. Aneh sekali.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 07, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Are You My Boyfriend?Where stories live. Discover now