pretty boy [ jaeyong ] On Revisi

14

07:10am

"hoamm~ em? jaehyun kemana? " menuruni anak tangga dan menuju ke arah dapur, yah ini rutinitas taeyong bangun pagi langsung mencari makanan, tapi biasanya jaehyun siapkan di kamar nya tapi sekarang tidak, mungkin dia buru² kekantor

"oh hai~" ucap jennie ketika melihat taeyong berjalan kearahnya? bukan dia berjalan kearah kulkas yang berada di belakangnya

"minggir aku tidak bisa mengambil minuman" sinis taeyong lalu sedikit mendorong jennie

"huh? " menatap taeyong tak senang. "hei lembek apa kau tidak melihat jaehyun pagi ini? " smirknya

"siapa kau sebut lembek sialan? aku bahkan bisa membunuhmu disini, tapi sayang sekali suamiku melarangnya agar aku bisa menyiksamu dengan perlahan" santay taeyong

"suami? " jennie mendengar itu meremas minumannya dan tersenyum kearah taeyong. "hoo? jaehyun pagi tadi ini pergi kekamarku dan memberi ciuman padaku~" memperlihatkan bekas tanda kebiruan di lehernya

"cih bangga sekali kau menjadi jalang di hubungan seseorang" senyumnya. "enyahlah atau aku lepaskan leher itu dari tempatnya" lalu berjalan dan menuju ke kamar nya

°°°

Prangg—

"dasar jaehyun brengsek!! " membanting cangkir yang ia bawa tadi hingga pecah berserakan kemana-mana

"akan aku bunuh kau jaehyun! " menahan air matanya dan meremas sprei nya

Drrtt—   (suara handphone taeyong)

"Yutaa hyungg" rengek nya

"hm? kenapa baby? "

"jaehyun hikss dia membawa mantan
Kekasihnya kerumah bukankah itu kejam? "

"Si sialan itu beraninya membuat adik tersayangku menangis, tunggu aku akan kesana"

"huu? kenapa harus mendadak?
aku bahkan belum mandi!!"

"kalau begitu bersiap²lah
kita akan menemui bibi naeun sekarang"

"bertemu mama?! yey cepat kesini Hyung!! "

"Cepat lah bersiap 5 menit lagi aku akan kesana"

"Huaa itu terlalu cepat!"

Tutt—

taeyong langsung mematikan handphone nya sepihak dan bergegas bersiap karna perkataan hyungnya itu selalu tertepati

selang berapa menit setelah taeyong bersiap.

"nah seperti ini saja" merapikan bajunya dan pergi kearah pintu keluar rumah

Tingg— tongg—

"ah! itu pasti Hyung" membuka pintu itu

"hyunggg~" memeluk hyung tersayang  itu

"kenapa matamu membengkak? " membalas pelukannya dan mengelus pipi taeyong