Chapter 6

922 178 13
                                    

Sejak demam waktu itu Yoo Joonghyuk merasa tidak nyaman dan memutuskan untuk minum sedikit berhubung Yoo Mia juga sedang pergi ke luar kota dalam acara sekolah. Yoo Joonghyuk mengajak Lee Hyunsung untuk minum bersama di bar favorit mereka. Seharusnya mereka hanya minum berdua seperti biasanya, tapi....

“Hallo, namaku Jung Heewon, salam kenal Yoo Joonghyuk-ssi.”

Seorang wanita berambut panjang dengan tubuh yang atletis datang bersama Lee Hyunsung. Melihat cara teman bertubuh besarnya itu memandang, Yoo Joonghyuk langsung tahu bahwa Lee Hyunsung memendam perasaan untuk wanita itu.

“Salam kenal,” jawab Yoo Joonghyuk singkat dengan wajah datar.

“Maaf Yoo Joonghyuk-ssi, aku lupa mengabari kalau temanku akan ikut bergabung.”

“Tak apa.”

Sadar bahwa Yoo Joonghyuk bukan tipe orang yang banyak bicara, Jung Heewon tidak mengajaknya untuk mengobrol. Sehingga Yoo Joonghyuk memimpin jalan di depan dan Lee Hyunsung serta Jung Heewon mengobrol di belakang.

Saat mereka berjalan Yoo Joonghyuk tidak sengaja melihat seorang pria yang sedang fokus dengan handphone di tangannya. Saking fokusnya, pria itu bahkan tidak menyadari sekitarnya dan terus berjalan bahkan saat lampu sudah berubah warna menjadi hijau.

Tanpa sadar Yoo Joonghyuk berlari sekuat tenaga dan menarik laki-laki itu. Baru saat itulah Yoo Joonghyuk memperhatikan orang yang dia tarik. Itu adalah Kim Dokja, laki-laki yang menyelamatkan Mia dari kecelakaan waktu itu. Namun ada satu hal yang aneh. Di samping kiri Kim Dokja  ada orang lain yang juga menarik tangannya.

Mereka menarik Kim Dokja di kiri dan kanan pada waktu bersamaan.

Orang itu adalah perempuan yang bahkan lebih pendek daripada Kim Dokja. Dengan potongan rambut hitam sebahu dan tanda kecantikan di bawah matanya.

Ahjusshi, apa kau baik-baik saja?” Lee Jihye berteriak begitu sadar Kim Dokja hampir terus berjalan tanpa melihat rambu lalu lintas.

“Woi, kau tidak ingin mati kan? Terus, apa-apaan itu? Apa kau berusaha membangun haremmu?” Kim Namwoon mengerutkan kening melihat Kim Dokja dikelilingi dua orang yang saling mengirimkan tatapan sengit.

“A-aku baik. Bisakah kalian melepaskanku?” tanya Kim Dokja perlahan.

Han Sooyoung kaget sewaktu melihat laki-laki di samping kanan Kim Dokja. Dia merupakan tokoh utama yang sangat sempurna, dengan wajah tampan dan tubuh berotot. Tapi Han Sooyoung kaget bukan karena ketampanannya, melainkan karena ini pertama kalinya dia bertemu seseorang yang langsung membuatnya marah hanya dalam sekali pandang.

Laki-laki itu memiliki tampang sombong dan bahkan setelah Kim Dokja mengatakan bahwa dia baik-baik saja, laki-laki itu masih tidak melepaskan tangan Kim Dokja.

Begitu pun dengan Yoo Joonghyuk. Entah kenapa dia langsung membenci Han Sooyoung dalam pandangan pertama.

Mereka berdua saling menatap dengan sengit sambil mengencangkan cengkeraman mereka pada tangan Kim Dokja. Tidak ada yang mau melepaskan lebih dulu. Seolah memainkan permainan "Siapa yang melepaskan tangan Kim Dokja lebih dulu dialah yang kalah!"

Unni, ada apa?” Lee Jihye yang baru saja menyadari ada sesuatu yang aneh bertanya pada Han Sooyoung.

“Um... Yoo Joonghyuk-ssi?” tanya Lee Hyunsung yang langsung berlari ketika menyadari situasinya.

Han Sooyoung dan Yoo Joonghyuk masih memegang Kim Dokja di tengah mereka. 

“Lepaskan tangannya!” kata Han Sooyoung penuh penekanan.

“Kenapa tidak kau dulu yang lepaskan!” itu bukan pertanyaan melainkan paksaan.

“Memangnya siapa kau? Kim Dokja, apa kau kenal bajingan ini?” tanya Han Sooyoung sambil menarik Kim Dokja ke arahnya.

“Ah, dia....” Kim Dokja bingung. Dia mengenal Yoo Joonghyuk, tetapi hanya dari mimpinya yang tidak jelas dan ketika menyelamatkan adiknya waktu itu. Selebihnya Kim Dokja tidak tahu. Bahkan dia tidak yakin dapat mengkategorikan Yoo Joonghyuk sebagai temannya.

Han Sooyoung dan Yoo Joonghyuk masih saling melemparkan umpatan satu sama lain bahkan sekarang mereka bergantian menarik Kim Dokja.

Sadar bahwa mereka mulai menjadi perhatian orang-orang. Kim Dokja menarik tangannya dari Han Sooyoung dan Yoo Joonghyuk, “Hentikan itu, kalian memalukan.”

Bahkan ketika Kim Dokja sudah melerai mereka, Yoo Joonghyuk dan Han Sooyoung masih saling mengirimkan tatapan tajam.

“Kim Dokja, siapa dia?” Han Sooyoung yang pertama kali memutuskan kontak mata dari Yoo Joonghyuk. Baginya, tidak ada gunanya menatap si brengsek itu lama-lama.

“Dia...,” ada jeda sebentar sebelum Kim Dokja melanjutkan dengan tersenyum, “Sahabatku sehidup sematiku.”

Semua yang berada di sana menampilkan wajah seperti baru saja melihat hantu.

Tidak terkecuali Yoo Joonghyuk.

TBC...

Selasa, 15 Maret 2022

Di sini aku menganggap bahwa semua orang sudah bertemu. Ada kemungkinan aku bakalan membuat chapter lain tentang mereka semua, tapi liat saja Minggu depan.

Soalnya Minggu depan aku udah terbebas dari ujian jadi dapat up lebih teratur.

Semoga kalian menikmati ceritanya🤗

This is Just A Dream, But...Where stories live. Discover now