8. Kasih Sayang Untuk Seorang Wanita

81 9 0
                                    

Di Aula Amrita, selusin kasim baru saja selesai merapikan semuanya setelah sepanjang hari.

Melihat Xiao Kezhi kembali, Liu Kang bergegas keluar dari aula, jadi ia menyeka keringat di dahinya dan berkata, "Yang Mulia, kami telah membersihkan kamar tidur dan makan malam anda sudah siap. Apakah Yang Mulia ingin makan malam?"

Xiao Kezhi mengangguk dan pergi untuk berganti pakaian, ia duduk di kursi dan mengangkat sumpit untuk makan.

Makanan di Istana Taiji selalu enak dan mewah, itu benar-benar berbeda dengan Istana dan kamp militer di Ganzhou.

Ia masih belum terbiasa dengan makanan bahkan setelah beberapa hari di Istana. Ia lebih menyukai roti pipih sederhana di Ganzhou daripada roti mentega dan keripik di istana.

Ketika ia masih kecil, ia sangat mendambakan makanan lezat di meja makan ayahnya, tetapi sekarang setelah ia mencicipinya, ia tidak menganggapnya memuaskan.

Setelah makan semangkuk sup daging kambing dan beberapa makanan ringan, ia meletakkan sumpit kayu dan bertanya: "Di mana Weimo? Bagaimana semuanya hari ini?"

Liu Kang menatap makanan diatas meja dan memperhatikan preferensi Kaisar yang baru. Kemudian ia buru-buru menjawab: "Semuanya baik-baik saja hari ini. Saya telah meminta seseorang untuk memberinya makan burung pegar liar sebelum anda kembali."

Xiao Kezhi mendengus sebagai tanggapan, ia minum seteguk teh sebelum berkata: "Beritahu kasim yang bertanggung jawab atas pelatihan untuk membawanya keluar lebih sering tanpa tali."

Liu Kang menjawab dengan tegas mengingat bagaimana binatang itu menggigit leher seorang menteri di depan Aula Taiji kemarin, dan ia tidak bisa menahan keringat dingin.

Liu Kang bertanya-tanya apakah melayani kaisar baru yang seperti ini merupakan berkah atau kutukan.

Xiao Kezhi sepertinya tahu apa yang yang ada di pikiran Liu Kang dan bertanya, "Apakah kau tahu mengapa aku secara khusus memilihmu untuk menjadi Kepala Kasim Kekaisaran?"

Kepala Kasim Kekaisaran bertanggung jawab atas kehidupan sehari-hari kaisar dan dianggap sebagai gelar tertinggi diatas semua kasim. Liu Kang memasuki istana pada usia sepuluh tahun dan menghabiskan lebih dari 20 tahun di Istana Ye Ting.

Ia hanya seorang Pelayan kecil sampai Xiao Kezhi memasuki istana baru-baru ini dan mempromosikannya ke sisinya.

Ia memikirkannya untuk waktu yang lama dan masih tidak mengerti bagaimana ia bisa manarik perhatian Kaisar Baru, jadi ia hanya menggelengkan kepalanya dengan jujur: "Yang Mulia, Saya tidak tahu. Saya mohon untuk bimbingan anda."

Xiao Kezhi bangkit dan berjalan ke arahnya, ia menatapnya dengan tatapan tegas: "Ketika ibuku masih hidup, ia sering diabaikan oleh Janda Permaisuri dan para pelayan. Semua orang-orang di istana juga bersikap kasar padanya, tapi hanya kamu yang memperlakukannya dengan hormat. Kau tidak menggertak yang lemah dan menyanjung yang kuat. Aku mengingat semua hal ini dengan jelas."

Liu Kang mendongak kaget, menatap pemuda yang telah tumbuh tinggi dan gagah di depannya, perlahan ia mengingat apa yang terjadi sepuluh tahun yang lalu, namun ia menjawab dengan malu: "Yang mulia, saya harus mengakui sesuatu. Saya malu pada diri saya sendiri. Saat itu, niat saya adalah untuk tidak menyinggung siapa pun. Saya hanya berpikir bahwa ada kemungkinan bahwa Lady Wei dan Anda memiliki perubahan nasib suatu hari nanti."

Tidak ada yang menyangka bahwa Pangeran Keenam yang terabaikan selama lebih dari sepuluh tahun akan kembali sebagai Kaisar Baru!

Xiao Kezhi menepuk pundak Liu Kang dan berkata, "Sudah cukup. Aku hanya akan mengingat kebaikanmu di masa lalu. Mulai sekarang, kau harus mengingat kepercayaanku padamu."

The Gilded CageWhere stories live. Discover now