03 Aku antagonis

72.8K 7.8K 112
                                    

Happy Reading...

...

Adella POV...

Sudah Minggu kedua aku berada di dunia novel. Duke Ellington Erland, ayahku itu benar benar tipe ayah penyayang, apapun yang ku mau ayah pasti menurutinya.

Sejak saat aku membuat ulah di istana kerajaan Twergien kemarin-kemarin, hingga saat ini kehidupanku ter-jalani dengan damai. Seperti biasa, ayah yang penyayang lalu kedua kakak yang tak pernah pulang.

Seharusnya aku merasa bahagia, nyatanya membosankan jika aku tidak memiliki beban. Haruskah aku mencari gara gara pada si Rose sialan itu? Tidak, melihatnya saja aku sudah sangat kesal.

Sedang asik memikirkan rencana gila itu, pintu kamarku diketuk beberapa kali membuat lamunanku buyar. Aku mempersilahkan siapapun yang mengetuk itu masuk. Aku menegakkan tubuh anggun, ternyata pelayan pribadiku.

"Salam Nona Adella Georgia Erland," salamnya aku jawab dengan berdehem.

"Duke ingin bertemu dengan anda jika anda tidak sibuk."

Aku mendengus, ayahku memperlakukan aku layaknya petinggi saja.

Aku segera berdiri dari kursi dekat jendela kamar, "Baiklah." Ucapku seraya berjalan diikuti Jessi, pelayan pribadiku itu.

Di lorong sesekali aku menatap para pelayan dan prajurit yang membungkuk hormat padaku. Dua Minggu ini pandangan orang orang mansion padaku mulai membaik, jangan lupa jika ragaku ini dulunya antagonis yang dibenci siapapun karena selalu membuat ulah. Sialnya, mereka mengasihani ku! Berpikir keterdiaman ku ini terjadi karena rasa frustasi akibat diacuhkan oleh si bangsat putra mahkota Julian. Menyebalkan!

Helaan napas aku keluarkan, didepan ku pintu ruangan yang berisi ayah dibuka oleh prajurit. Aku masuk dengan dagu terangkat menandakan keagungan yang ku miliki lalu duduk didepan ayah setelah menyapanya.

"Ada apa ayah?" Tak perlu basa basi seperti biasa, aku cukup malas sekarang.

"Kau benar-benar tidak menyukai putra mahkota lagi?"

Aku menatap intens ayah Duke, dia menanyaiku hal itu? Benarkah? Tambahkan hal itu dalam hal tak penting bagiku.

"Ya." Balasku singkat, "Kenapa ayah bertanya seperti itu?" Dari raut wajahnya, Duke seperti... Gelisah?

"Tidak." ujarnya cepat, "Ayah hanya bertanya."

Berdecak kesal, aku menatap ayah menyelidik. "Tidak mungkin ayah memanggilku hanya untuk menanyai hal sepele seperti itu." Kataku.

Ayah sepertinya sedikit tertekan, "Putra mahkota akan merayakan ulang tahun ke 20 tiga hari lagi, sekaligus upacara kedewasaan." Beritahu nya tidak penting, ya, tidak penting bagiku tahu apapun tentang Julian yang telah menelantarkan rasa cinta Adella demi si muka dua Rose.

"Lalu?"

"Jika kamu tidak ingin datang, ayah akan cari alasan."

Akhirnya senyuman aku terbitkan, ayah tahu sekali keinginan ku.

"Aku akan ikut," ujar ku lantang, hey ayolah! Aku sedang mencari masalah saat ini, cukup membosankan hidup damai hingga berhari hari.

Antagonist princess [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang