04 Ayo! bencilah Rose

73.6K 7.7K 137
                                    

Happy reading...

...

Adella sampai dikediamannya bersama para prajurit yang tidak becus menjaganya. Adella orang penting, bagaimana bisa mereka yang berpihak pada ayahnya diam saja saat putra mahkota ingin membunuhnya? Ya, memang putra mahkota lebih tinggi pangkatnya dibanding Duke Erland, namun bukankah mereka sudah berjanji akan setia pada keluarga Erland? Mereka pengecut, nantikan saja bagaimana Adella membalasnya.

Saat mereka membuka pintu utama, Adella menghela napas. Luka nya sudah dibalut, namun ia tak yakin bagaimana ia akan menghadap ayahnya.

Adella masuk ke mansion, melirik berbagai arah lalu berhenti tepat dimana ayahnya berdiri.

Panjang umur sekali Duke Erland ini.

Perempuan cantik itu menunduk merasa terintimidasi. Para maid saja terkejut dengan penampilannya, apa lagi Duke.

Saat Duke berdiri tepat didepannya, Adella menunduk lebih dalam, "Salam ayah," cicitnya.

Tangan Duke terangkat, memegang dagunya lembut membuat Adella mendongak keatas menatap manik mata sang ayah.

"Kau terluka," entah ucapan pertanyaan atau pernyataan yang Duke bilang.

Melihat wajah serius dan khawatir Duke, mata Adella berkaca kaca. Kerinduannya pada perilaku seperti ini membuat ia ingin menangis.

"Ayah," suara Adella begitu parau. Padahal lukanya ia dapat karena mencari gara gara lebih awal, tapi mengapa saat melihat raut khawatir Duke Erland membuatnya ingin menangis?

"Ayah hiks," keluar sudah tangisannya, mengingat bagaimana ayahnya dulu dikubur didepan matanya, peristirahatan terakhir untuk ayah aslinya. Mengapa ia takut Duke Erland bernasib seperti ayahnya?

Baiklah, akan Adella ceritakan bagaimana ayah aslinya meninggal.

Dulu, jiwa dalam Adella, Kanaya Tabitha begitu berusaha keras mengimbangi obsesi sang ayah yang ingin ia berpijak kuat di dunia sendiri, tanpa bantuan siapapun.

Kanaya sangat tertekan, bahkan hampir membenci ayahnya jika saja ia tidak mengetahui fakta bagaimana ibu Kanaya meminta cerai pada ayahnya karena ketidaksempurnaan.

Ayahnya yang begitu baik, dicampakkan sang istri. Semuanya terlihat jelas saat ia merasakannya sendiri diwaktu nyawanya sudah diujung.

Sama sepertinya, ayahnya pun terbunuh oleh orang yang dulunya di cintai, ibu Kanaya.

Pencapaian Kanaya membuat ibunya ingin mengambil Kanaya. Tentunya sang ayah mempertahankan Kanaya. Dan begitulah kejadian tragis itu terjadi.

Ibunya dipenjara, ayahnya meninggal dibunuh sang ibunda yang bahkan tak dianggap kanaya, namun derajatnya dikalangan manusia semakin meninggi. Seharusnya ia hentikan saja lalu menjemput sang ayah.

Ya, seharusnya seperti itu. Andai jika ia tidak mendengarkan kedua manusia hina itu. Mantan pacar dan sahabat, ia berdoa kesengsaraan selalu ada pada mereka.

Hanya doa.

Karena kini Kanaya adalah Adella, lalu ayah Adella adalah ayahnya. Ia tidak mau Duke Erland mati tragis seperti ayahnya dulu.

Antagonist princess [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang