BAB 4. PERNYATAAN MENGEJUTKAN

56.1K 10.5K 6.4K
                                    

27 MARET 2022

YUHUUUUUUU 🥳🥳

BII DATENG LAGI🦋

APA KABAR KALIAN?

DARI MANA AJA NIHH?

JAM BERAPA KAMU BACA INI?

MASIH GAK PUNYA AYANG?

TENANG. JODOH ITU ADA KO, CUMA MASIH DI UMPETIN AJA. UTA CONTOHNYA😘

OKEY! JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT YAW

CATATAN⛔

PERHATIKAN WAKTU/TANGGAL SETIAP SCENENYA YA BESTIE.

-HAPPY READING-

Rabu, 09 Januari.  Lapangan SMA Nobel.

Tap

Tap

Tap

Utara memantulkan bola berwarna oren di tangannya dengan gerakan berulang.

Cowok dengan kaos berwarna hitam itu tengah berbaring di sebuah kursi panjang di sisi lapangan. Sorot matanya fokus pada bola yang tengah naik turun di atas kepalanya di bawah langit yang terlihat mendung saat ini.

Kelasnya baru saja menyelesaikan jam olahraga, dan saat ini teman-temannya sedang asik bermain basket di tengah lapangan.

Sementara Utara sedang tidak dalam kondisi mood yang baik, jadi dia hanya bermalas-malasan di sisi lapangan dengan pikiran yang sebenarnya sedang tidak ada di sini.

Tap!

Cowok itu menangkap bola basketnya lalu beranjak untuk duduk. Matanya yang tajam menatap Gian, Ravin, Jonny dan Ivan secara bergantian. Ke-empatnya masih sangat asik bermain basket, oleh karena itu Utara berniat untuk meninggalkan lapangan lebih dulu.

“TA!!”  Teriak seseorang.

“KAMANA SIA?”

Tanpa menoleh pun Utara tahu itu suara Gian.

“Kelas,” jawab Utara dengan singkat.

Suara derap langkah langsung terdengar di belakang Utara. Dia tebak, teman-temannya langsung menyusulnya. Sepertinya mereka juga sudah lelah bermain bola berwarna oren itu.

Ivan mengekor di belakang tubuh Utara sambil mengusap keringatnya dengan kaos.

“Abis istirahat jamnya siapa?” tanya Ivan.

“Bu Jahe,” Jawab Gian setelah meneguk minumannya.

“Jeha,” koreksi Ravin.

“Anjir! Ekonomi ya?” tanya Jonny menoleh pada Gian di sampingnya.

Gian mengangguk membenarkan.

“Lieur-lieur. Hulu aing geus lieur. Mabok ieu mah yeuh,” kata Gian mengeluh.

Artinya: pusing-pusing. Kepala gue udah pusing, mabok nih kayanya.

Utara yang tengah menaiki tangga menuju kelasnya yang berada di lantai 3 itu tiba-tiba langsung berhenti berjalan.

“Ngapa Ta?” tanya Jonny bingung yang juga ikutan berhenti bersama teman-temannya.

Utara diam. Dia menatap cewek yang menuruni tangga dengan hati-hati sembari memegang beberapa buku di tangannya, itu Syaira.

Saat Syaira sudah berhadapan dengan Utara. Cewek itu terlihat kaget dan langsung berhenti karena Utara dan teman-temannya menghalangi jalannya.

“Kenapa?” tanya Syaira was-was.

UTARA: ES DAN BUNGA TERATAI [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now